Selasa, 03 Oktober 2017

Flash Fiction : Jangan Menyerah Mamayo

bola.com
Memang ya, masa masa skripsi mahasiswa itu ibarat nonton film Pengabdi Setan pas malam Jumat di tengah kuburan. Horor versi lengkap. Berbagai cobaan malang melintang sampai badan kering kerontang, hahaha. Kadang Emak di rumah khawatir lihat diri ini tertawa sendiri di depan tivi, padahal tivinya mati. 

Kegalauan Emak mulai memuncak tatkala anak semata wayangnya hanya bermobilisasi antara kamar-meja makan-dan toilet tentunya. Pertanyaan kapan lulus yang awalnya hanya bisikan pelan pelan berubah menjadi tahap omelan. Sudah cukup. Mari kita hidupkan kembali tivi yang mati ini, mungkin ada adek adek manis FTV yang bisa sedikit mencerahkan hati. 

Ternyata ada pertandingan bola PSM (Persatuan Sepak bola Makassar)  melawan Arema (Arek Malang). Awal pertandingan, PSM bermain dengan ciamik, mamayo. Arema dibantai tiga kosong oleh PSM. Sebagai arek Malang kelahiran Jakarta, tentu ini membuat saya makin gontai dan makin makin makin makin ingin mematikan tivi dan kembali mengulang makan malam yang ketiga kalinya.


Namun, Arema bangkit dari keterpurukan, persis seperti saya yang juga kembali bergairah mengambil remot tivi untuk memperbesar volume. Komentator bola mamayo semakin menjadi jadi berkat kejayaan Arema membalas skor tiga sama sampai akhir babak pertandingan. Dalam hati ini berjanji, akan menjadi setangguh Arema untuk menghadapi Dosen “PSM” besok. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates