Rabu, 21 November 2018

Aliran Rasa Game Level 3: Meningkatkan Kecerdasan Anak

November 21, 2018 0 Comments
family project game level 3 kelas bunda sayang

Assalamualaikum wr wb,
Dear mak emak di seluruh dunia.

Saya rasa tidak ada seorang ibu yang tidak menginginkan anaknya tumbuh menjadi manusia yang memiliki kecerdasan utuh, baik emosional, intelektual, dan spiritualnya. Namun, terkadang kitalah yang menjadi hambatan berkembangnya kecerdasan anak dengan memberikan kasih sayang yang salah.

Kasih sayang yang salah dapat menjelma menjadi banyak bentuk, salah satunya memberikan perlindungan maksimal, sehingga ia tak terlatih untuk memecahkan masalahnya sendiri. Bisa juga kasih sayang itu menjelma menjadi aturan dan disiplin yang begitu keras, sehingga ia tidak pernah merasa dicintai.

Family project dapat menjadi menjadi salah satu cara, sarana, dan wadah dalam melejitkan kecerdasan anak. Kok bisa? Saya pernah membaca bahwa sebenarnya anak bukan mencintai mainannya, tetapi mencintai momen saat memainkannya. Momen menjadi hal yang begitu penting untuk memori sekaligus pengalaman manis untuk anak.

Family Project Sebagai Wahana Melejitkan Kecerdasan Anak

Tak bisa dipungkiri bahwa lingkungan keluarga adalah lingkungan pertama anak untuk belajar tata cara bersosialisasi. Jadi, keluarga yang hangat akan memberikan ruang yang baik demi terbentuknya kecerdasan anak.

Family Project adalah aktivitas yang dilakukan bersama sama seluruh anggota keluarga demi terwujudnya suatu tujuan tertentu. Awalnya, saya bingung kira-kira projek apa yang bisa diterapkan di keluarga kecil ini. Namun, ada satu kebiasaan yang memang telah sudah saya lakukan sejak lama kepada bocil yakni, membacakan dongeng sebelum tidur.

membacakan buku untuk anak sedini mungkin
Az-Zahra (18 bulan) sedang membaca buku emaknya.
Efeknya mulai terasa, dia mulai menjadi pribadi yang detail; ia suka memperhatikan pola celananya yang bergambar; ia histeris kalau diajak ke Gramedia; tapi efek yang paling menyebalkan sekaligus menggemaskan ya saat dia merebut buku saat emaknya membaca. Haha, pengen saya gigit pipinya, padahal buku yang saya baca tak bergambar dan pasti sangat membosankan untuknya tapi ia tetap ngotot untuk berusaha membaca buku itu.

Ada satu kejadian lucu selama fampro ini berlangsung. Ia lumayan menyukai tokoh Upin Ipin dan ia melihat gambar tersebut di sampah kemasan makanan ringan yang ditemukannya di jalan. Ia pungut sampah itu, sama sekali tak mau dilepas bahkan sampai dibawa ke kamar tidur. Setelah satu sesi bercerita saya lakukan memakai sampah itu, ia puas dan tak lagi mencarinya.

Family Project sebagai Sarana Pengikat dan Penghangat dalam Keluarga

Hubungan dalam keluarga memang rumit, jika dahulu sebelum menikah kita, terutama diri saya sendiri, tak malu malu untuk mengatakan maaf kepada calon suami jika berbuat salah, tapi saat ia sudah menjadi suami bibir mendadak kelu untuk mengatakan maaf. Kok bisa seperti itu ya?

Haha, tapi itu sudah berubah, saya sudah belajar komunikasi produktif (salah satu elemen penting dalam family project). Diperlukan bantuan dari semua pihak untuk bisa bahu-membahu mewujudkan family project, bahkan untuk satu goal kecil yang saya buat kali ini.
family project
www,instagram.com/rianandini999

Selain tujuan Bed Time Story yang sudah saya tulis di atas, sebenarnya ada alasan lain yang juga saya inginkan dari projek ini yaitu menanamkan cinta membaca pada dirinya sedini mungkin. Saya agak tergugah dengan kalimat ini: Semua anak akan bisa membaca pada waktunya, tapi tak semua bisa mencintainya. Saya lupa ini kalimat dari mana dan siapa, jadi maaf ya tak bisa dicantumkan sumbernya.

Saya ingin ia menjadi pribadi yang tak pernah berhenti belajar, karena itu bantuan dari mas misua pun teramat penting. Saya cukup senang karena sekalipun mas misua tidak begitu suka membaca, ia tetap semangat menjadi bagian dari projek ini. Saat saya sakit, ia yang mengambil alih sesi bercerita itu dengan membelikan gambar poster hewan untuk bocil.

Secara tak langsung rasanya saya jadi semakin jatuh cinta pada mas misua yang selalu belajar dan memberikan yang terbaik pada bocil. Yah, walaupun dongeng yang diceritakan kadang rada absurd, karena ia karang sendiri sesuka hati. Kadang, benar-benar absurd karena ia mengaitkan cerita bergambar hewan dengan cerita Liga Indonesia (dia maniak bola, jadi hampir selalu yang ia ceritakan ke bocil seputar tokoh tokoh sepak bola).

Familu Project sebagai Instrumen Visi Misi Keluarga

family project sebagai visi misi
Ilustrasi kerja sama dalam keluarga. Sumber : www.pexel.com

Awalnya saya menganggap bahwa berlebihan sekali untuk menetapkan visi misi dalam sebuah keluarga kecil. Haha, ternyata anggapan ini salah total. Tanpa tujuan dan visi misi yang jelas, maka hambatan akan terasa begitu besar.

Terkesan agak teori sekali ya kalimat saya di atas? Saya pun sebenarnya masih ragu untuk menuliskan subab family project terkait dengan peran sebagai instrumen visi misi dalam keluarga. Karena saya pun belum memiliki visi misi yang jelas terkait keluarga saya sendiri.

Namun, ada satu visi misi yang memang masih ada di dalam benak yakni mendidik anak menjadi generasi  yang kuat, mandiri, namun tetap memiiki spiritual yang baik. Dengan misi tersebut, saya berharap bisa mewujudkannya dengan menciptakan suasana keluarga yang hangat atau istilahnya keluarga sakinah mawaddah warrahmah. Saya harap semoga ini benar-benar dapat diraih.


Keep learning, selamat malam emak-emak semua. Semoga bermanfaat.




Senin, 12 November 2018

5 Tips Untuk Mempercantik Blog Ala SEO-Friendly

November 12, 2018 0 Comments
Pernahkan teman-teman berkunjung ke suatu blog yang waktu loadingnya lumayan lama? Sudah begitu, ada tulisan bling-bling dan banyak widget (salah satu yang paling banyak dipasang ialah jam) yang sebenarnya tidak kita perlukan. 

Sebagai wannabe blogger pro, ternyata ada banyak sekali yang harus dibenahi dalam dunia per-blog-an, salah satunya ialah desain blog. Ada begitu banyak template blog yang tersedia, namun ada beberapa kriteria yang mesti kita pahami dahulu agar blog kita dapat dengan mudah dikenali di google.

Memangnya apa sih pentingnya mempercantik desain blog?


Mari memposisikan diri sebagai pengunjung yang ingin memperoleh informasi. Melihat iklan yang tak habis- habis, tulisan yang berkilauan dan loading laman yang lambat tentu akan membuat pengunjung ingin segera kabur dari blog kita.

Ibarat mantan yang ingin ngajak balikan; terus menerus mengirim chat, terus menerus merongrong dengan kalimat gombal, tapi tindakan semacam ini justru mendorong untuk semakin mantap menjauh, benar kan? #eeeaa (maaf ya, contohnya ga nyambung banget)

Tips untuk Mempercantik Blog agar SEO Friendly

1. Pastikan memlilih latar yang berwarna putih.

mojok.co

Banyak keuntungan yang didapat dengan memilih template berlayar putih. Salah satu tujuannya ialah membuat pengunjung dapat fokus pada konten tulisan yang disajikan dalam blog, sehingga memberikan pengalaman yang menyenangkan pada pengunjung dan berdoa saja semoga ini dapat meningkatkan posisi web kita di mata google.

2. Mengatur widget seminimal mungkin. 

carolinaratri.com

Saya dulu suka sekali memasang jam di blog dengan tujuan agar terlihat keren. Namun, rupa-rupanya ini sama sekali tak mempengaruhi tingkat ke-keren-an sebuah blog.

Blogger pemula macam saya, memang diwajibkan untuk sering mencontek gaya template para master blog. Mereka biasanya hanya memasang widget seperti popular post, about me, arsip blog dan tool telusur.

3.  Memposisikan widget di sebelah kanan. 

area widget
rianandini999.blogspot.com

Simpel banget yak? Haha, tapi ini gak kalah penting loh. Meskipun rata-rata template blog yang tersedia memang posisi widgetnya ada di sebelah kanan, tapi ada beberapa yang masih memasangnya di sebelah kiri.

Google biasanya menelusuri kata kunci dari sebelah kiri dahulu baru ke kanan. Jadi konten tulisan kitalah yang sebaiknya ada di sebelah kiri agar mudah terdeteksi oleh beliau.

4. Menyesuaikan niche blog dengan gaya template

lensabuku.com

Wah, ini hal sepele yang juga turut menyumbang apakah blog kita sedap dipandang mata. Misalnya, teman-temen memilih niche travelling, maka pilih template yang mendukung untuk memajang foto-foto cantik sebagai displaynya, dan jika temanya review buku seperti pada gambar, maka cukup pilih template yang sederhana namun tetap manis.

5. Gunakan template yang menjamin bahwa ia SEO Friendly.

gooyaabitemplates.com
Web Gooyabi template merupakan salah satu portal download yang disarankan untuk mencari template SEO friendly. Ada keterangan fitur template di sebelah kanan, seperti yang terlihat pada gambar.

Sudah deh, itu saja tips dari saya. Memangnya apa sih pentingnya SEO friendly itu? Dengan memanfaatkan  SEO, blog kita bisa ada di salah satu halaman yang disodorkan google pada pengguna saat mengetikkan keyword tertentu. Dengan begini, blog kita punya statisitk pengunjung yang tinggi tanpa perlu share di medsos, asyik kan?

disclaimer
Tadinya tulisan ini mau saya ikutkan lomba, berhubung deadline nya sudah lewat (tanggal 10 kemarin), maka dengan berat hati saya tetap merampungkan tulisan ini sebagai perayaan atas ngilmu ke mbak Carolina Ratri.



Rabu, 24 Oktober 2018

Aliran Rasa Kelas Bunda Sayang: Melatih Kemandirian Anak

Oktober 24, 2018 0 Comments
Melatih Kemandirian

Assalamuaikum,

Dear emak emak pembelajar yang saya sayangi, izinkan saya mengutip puisi Kahlil Gibran di sesi curhat perihal Kemandirian Anak kali ini :

Anak adalah kehidupan
Mereka sekadar lahir melaluimu
Tapi bukan berasal darimu
Walaupun bersamamu tapi bukan milikmu

Curahkan kasih sayang tapi bukan memaksakan pikiranmu
Karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri


Berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,
Karena jiwanya milik masa mendatang
Yang tak bisa kau datangi
Bahkan dalam mimpi sekalipun

Waktu pertama kali membaca puisi ini di grup Kelas Bunsay, rasanya mak, mbrebes mili saya (istilah Jawa untuk meneteskan air mata). Rasanya seperti tidak siap untuk menghadapi fakta bahwa orang tua memang hanyalah media perantara layaknya petugas training. Ketika peserta sudah lulus, petugas training kembali ditemani sepi.

Hihi, saya malah mewek duluan. Padahal tema ini sangatlah penting untuk dibahas. Perihal kemandirian anak tentu adalah bekal wajib yang mesti diberikan orang tua pada buah hatinya. Cinta sebagai orang tua, semestinya memang menjadikan anak sosok yang kuat dan pribadi yang tangguh, terlepas ada atau dengan ketiadaan kita di sisinya. 

Ini motivasi awal saya untuk membenarkan pendidikan kemandirian sedini mungkin: agar ia senantiasa  tangguh, terlepas ada atau dengan ketiadaan kita di sisinya.  

Awal Perjalanan Latihan Kemandirian

Awalnya saya cukup kaget mengetahui bahwa latihan kemandirian bisa dimulai bahkan saat usia 12 bulan. Rasanya kok masih terlalu bayi ya untuk memulai hal seperti ini, begitu pikir saya waktu itu. Namun, saat negara api puisi di atas menyerang, semuanya berubah.

Saya agak bingung dalam memutuskan skill apa yang kira-kira bisa diterapkan dalam latihan awal kemandirian pada bayi berumur 15 bulan. 

Sampai akhirnya bocil ini memulai aksi GTM dengan melemparkan makanan yang ia tolak. Maka saya memilih latihan 'menolak dengan benar' pada latihan kemandiriannya yang pertama. Saat memulai skill ini, saya sering merasa kecewa. Kok susah sekali sih hanya untuk membiasakan nya untuk menolak dengan tidak melempar barang.

Pertengahan Jalan Latihan Kemandirian


Nah, ternyata proses latihan kemandirian memang erat sekali kaitannya dengan komunikasi produktif yang ada di game level 1. Kalau emaknya masih tak bisa mengkomunikasikan latihan kemandirian anak dengan benar, berarti sayalah yang harus remedial tentang materi komunikasi produktif tempo hari.

Maka saya memulai kembali menyusun komunikasi yang baik pada manusia yang berumur 15 bulan ini. Tak mudah, tapi ini tentu harus dicoba terus. 

Perihal tak mudah yang saya maksud tentu saja saat menahan intonasi nasihat menjadi sedatar mungkin. Haha, saat ini saya sih menulisnya sambil tertawa, tapi waktu TKP-nya itu..... 

Saya selalu membuat teh susu untuk menenangkan diri saat memulai kegiatan menyuapi. Jadi, ketika anak GTM dan mulai lempar makanan, saya minum dulu untuk menelan emosi.


Akhir Perjalanan Latihan Kemandirian

Saya baru sadar bahwa menjadi orang tua berarti siap untuk tidak akan pernah selesai untuk belajar. Tentang latihan kemandirian 'menolak dengan benar' sepertinya memang sudah mulai menunjukkan hasil yang baik.
Beberapa kali ia mulai menolak makanan dengan cara yang lebih patut dibandingkan biasanya.  Aih, senang nya.

Memang ya, memberi tahu tanpa intonasi tinggi ternyata jauh lebih tokcer. Alhamdulillah, satu skill sudah terlewati, masih mengantri ribuan skill lainnya

Pentingnya Kesadaran Orang Tua

Nah ini dia yang menjadi poin utama dari sesi ini: kesadaran orang tuanya. 

Memang akan jauh lebih mudah kalau kita saja yang membantu mereka terus menerus. Pakai sepatu jadi lebih cepat, proses makan jadi lebih rapi, dan tentu saja tak ada mood swing yang naik turun, haha. 

Tapi, anak adalah milik masa depan, masa yang tidak akan bisa kita masuki, bahkan dalam mimpi sekalipun. Jadi, jangan pernah menyerah ya bunda, meski kita merasa lelah.

Semoga bermanfaat, semangat buat latihan kemandirian yang tak akan pernah usai!

#aliranrasa #gamelevel2 #melatihkemandirian #kuliahbunsayiip #institutibuprofesional

Sabtu, 20 Oktober 2018

Review Woven Wrap Merk Little Frog

Oktober 20, 2018 0 Comments
Hai, hai emak penggendong, selamat pagi!

Assalamualaikum, piye kabare? Semoga selalu sehat dan riang gembira bersama buah hati. Jadi, ceritanya ini saya mendapatkan pinjaman woven wrap (WW) selama seminggu dari teman yang sangat baik hati di komunitas Samarinda Menggendong.


WW warna biru merk Liitle Frog ini memang sedikit bersinar, agak terlihat aura mahalnya, jadi atuuut mau pinjamnya, haha. Tapi rasa penasaran tetap menggelayut dan akhirnya saya putuskan untuk memboyong gendongan ini ke rumah.



Woven Wrap Merk Liitle Frog

Sebelum dapat pinjaman gendongan, sebenarnya saya sudah  tertarik ingin membeli WW. Namun memang belum dapat ACC dari mas suami dengan dalih bahwa sudah ada gendongan di rumah yang masih mumpuni (laki-laki memang tidak mengerti pesona gendongan yang berbeda-beda tiap jenisnya).

Akhirnya saya mentoklah berharap pada Samarinda Menggendong untuk bisa sekadar icip-icip agar tidak kepuhunan (ini istilah orang Samarinda kalau menginginkan sesuatu harus dituruti agar tidak celaka,haha).

Foila, WW berwarna biru Little Frog sudah di tangan, hihi, terima kasih ya mbak Mindy, sudah mau meminjamkan saya WW nya yang cantik ini.


WW Little Frog. Foto: www.instagram.com/Samarinda Menggendong

Cuantik kan warnanya? Saya memang langsung melirik WW warna biru yang sempat jadi inceran banyak emak-emak di sana. WW ini memang terasa lebih lembut dibandingkan dengan WW buatan sendiri (DIY) yang sempat juga saya coba di sana.


WW DIY yang terbuat dari kain katun tersebut memiliki motif batik yang juga cantiiik banget, namun dengan panjang kain yang hanya 3 meter membuat saya kesulitan untuk mengkreasikan bentuk lilitan.



WW DIY yang saya coba di kopdar Samarinda Menggendong. Foto: www.instagram.com/Samarinda Menggendong

Dari segi harga, WW DIY bisa dipatok antara 200-300 ribuan sedangkan WW Little Frog rata-rata di atas 800 ribu rupiah. Semakin panjang ukuran kainnya, maka semakin mahal juga harganya. Untuk gendongan WW warna biru yang saya pinjam ini kemungkinan harganya berkisar 900 ribu rupiah. Hem, lumayan mahal yak, setara anggaran makan indomie anak kosan selama sebulan nih.

Deskripsi Produk Woven Wrap Little Frog


Panjang kain: 4.7 m

Ukuran: 6
Gramasi; 220 gsm
Origin of Country: Poland
TB/BB Ibu: 155 cm/60 kg
TB/BB Anak: 82 cm/8 kg

Kualitas WW Little Frog ini memang sudah tidak perlu diragukan. Kainnya lembut namun kuat adalah pesona utamanya.

Saat mencoba WW ini dengan tehnik FWCC (Front Wrap Cross Carry), sisa kain gendongan masih lumayan panjang, jadi kemungkinan untuk ukuran 5 sudah cukup untuk memfasilitasi bentuk kreasi wrap yang diinginkan. Tapi, ini masih tergantung lagi ya pada besar anak dan penggendongnya.

Keterangan gramasi pada deskripsi di atas adalah berat kain per satuan gram/m2. Gramasi kain ini termasuk ringan dengan panjangnya yang hampir 5 meter.


Beikut foto saya saat menggunakan WW bersama anak sebelum jalan sore.



Saya dan bocil di depan rumah. (dokumen pribadi)


Rasa WW untuk  Saya

Bagimana ya menuliskannya, dari segi nyaman dan enak jelas jawabannya adalah iya. Namun, memang WW tidak menonjolkan fungsi kepraktisan sebagaimana SSC yang mudah dilepas dan dipakai kembali. Jadi, buat saya, gendongan WW memang memilik pesona tersendiri bagi para wrapper yang belum saya pahami 100%.



Yap, begitulah review singkat kali ini. Semoga nanti bisa dapet pinjaman gendongan lain ya, hihi. Untuk kedepannya, saya mengincar gendongan jenis onbuhimo, gendongan yang diadaptasi dari negeri Jepang (untuk lebih jelasnya baca artikel saya yang ini). Sekian, terima kasih.










Kamis, 11 Oktober 2018

Kopdar Samarinda Menggendong: Menjajal Woven Wrap Asli Eropa Gratisan

Oktober 11, 2018 1 Comments
Yuhuuu, emak emak menggendong, selamat pagi!
Assalamualaikum, semoga selalu sehat dan bahagia dalam menjalani hari bersama suami dan buah hati.

Tanggal 10 Oktober kemarin, saya mengikuti kopdar komunitas Samarinda Menggendong di Islamic Center. Lagu Sunday Morning milik band ternama Maroon 5 memang tepat banget diputar kala itu karena hujan rintik-rintik dan suasana yang mendadak adem membuat kita jadi tergiur untuk kembali tarik selimut sambil nonton drakor baru. 

Tapi, kopdar kali ini mempunyai urgensi yang lebih penting ketimbang nonton drakor di rumah karena adanya sasaran lain selain silaturahmi, makan-makan, mejajal gendongan cantik nan gratis, yakni kegiatan pengumpulan sumbangan untuk korban gempa bumi Donggala dan Palu.

www.instagram.com/Samarinda Menggendong
Icip-Icip Beragam Jenis Gendongan
Pesona kopdar komunitas menggendong adalah saat kegiatan mencoba gendongan yang jenisnya itu loh, buanyak banget. Berhubung saya sudah puas memakai gendongan jenis Ring Sling dan jenis SSC, saya pengen banget mencoba gendongan yg sedang hits di kalangan emak emak, yakni Woven Wrap (WW).

Sebelum saya beranjak ke WW secara detail, akan saya tampilkan foto emak-emak komunitas Samarinda yang sedang menjajal varian jenis gendongan yang lain.

1. SSC (Soft Structures Carrier)
www.instagram.com/Samarinda Menggendong
Gendongan jenis SSC tetap terbaiklah menurut saya. Karena memakainya mudah, cepat, ringkas, dan aman. Foto di atas adalah SSC merk Nana Babycarrier untuk bayi di atas 18 bulan (toddler).

Oiya, gendongan SSC memiliki dua ukuran yang dapat disesuaikan dengan umur buah hati, yakni standar dan toddler. Untuk bayi baru lahir, dapat menggunakan infant insert saat menggunakan SSC standar. 



contoh infant insert merk Ergobaby


2. Onbuhimo
www.instagram.com/Samarinda Menggendong
Walau mirip dengan SSC, gendongan jenis Onbuhimo ini tidak memiliki ikat pinggang. Tujuannya ialah untuk para emak penggendong yang sedang hamil.

Diadopsi dari gendongan tradisional Jepang, Onbuhimo sangat cocok dipakai dengan tehnik backcarry, seperti di foto. Tehnik seperti ini juga membuat ibu hamil dapat menggendong dengan nyaman tanpa membuat perutnya tertekan.


3. Kain Jarik
www.instagram.com/Samarinda Menggendong
Nah, ini dia gendongan khas emak-emak Indonesia banget. Tehnik menggendong dengan kain jarik yang pendek memuat kita tak dapat melilit-lilit kain ala wrapper, namun dengan ikatan jangkar (slipknot) kita tetap dapat menggendong dengan aman dan nyaman. Berikut tutorial ikatan jangkar:



4. Woven Wrap
www.instagram.com/Samarinda Menggendong
Ini dia WW, gendongan yang sudah saya incar bahkan sebelum sampai di Islamic Center. Banyak banget tutorial memakai WW di Youtube, dan saya sudah sangat menanti-nanti keindahan (baca: kerumitan) melilit-lilit WW untuk dapat membentuk gendongan yang ergonomis untuk anak.

Berikut adalah dua jenis woven wrap yang berbeda, kiri adalah WW yang kainnya melar dan kanan adalah WW dengan kain katun. Saya rasa untuk bayi di bawah 5 bulan, pilihan kain melar untuk menggendong adalah pilihan yang baik karena stretchy wrap seperti di atas dapat menyerap keringat bayi dan lebih lentur untuk menopang bayi yang belum dapat menegakkan kepalanya sendiri.

Saya yang kala itu mencoba WW kain katun sepanjang 3 meter (foto kanan) merasa kesulitan untuk mengkreasikan bentuk lilitan karena ukuran kain yang kurang panjang. Jadi, untuk emak-emak yang berniat membeli WW, baiknya yang panjangnya sekitar 4-5 meter yah.

Tehmik menggendong dengan WW juga sangat beragam. Tapi tehnik dasarnya yakni dengan menggendong depan (Front Wrap Cross Carry, foto kanan). Berikut tautan link tutorial menggendong dengan tehnik FWCC menggunakan WW:




Janis gendongan apapun adalah pilihan emak-emak sekalian, tentu saja dengan mempertimbangkan keadaan dan fungsi yang sesuai dengan umur dan kegiatan ibundanya. Tapi, tetep ya, bentuk M-shape  dan aturan TICKS saat menggendong.


Salam cinta dari saya, semoga bermanfaat.


Kamis, 04 Oktober 2018

Curhatan Insomnia jilid 1

Oktober 04, 2018 0 Comments

Hai hai,
Rasanya sudah lama tidak merasa seperti ini: bebas dan lepas. Haha, sebenarnya ini adalah masanya rehat saya karena si Dede bayik lagi bobo cantik, jadilah emaknya asik ngeblog dan mulai leyeh leyeh.

Dari judulnya aja udah bisa  ditebak kan bahwa tulisan ini gak akan berarti apa apa selain hanya berfungsi sebagai penampung bacotan penulisnya. Jadi, silakan diskip, dan lakukan kegiatan yang lebih berfaedah seperti cuci piring atau nonton drakor.

Kisah Status Sebagai Penulis


Ceilah, penulis euy. Haha, saya emang penulis kok, penulis diari.

Dulu jaman saya masih jomblo, saya berhasil menulis dua jilid buku diari gegara cinta cintaan saya yang selalu amblas terkena badai tsunami penolakan, hahaha.

Saat itu, saya merasa kesal hanya dengan memandangi diari yang isinya cuman didominasi puisi galau yang tak berkesudahan, jadinya saya memutuskan untuk membuangnya. Sekarang, rasanya saya sangat menyesal, saya ingin membaca buku itu lagi dan mentertawakan kebodohan diri sendiri.

Tapi, sekarang buku diari saya sudah dalam bentuk digital yang terinstal di hp dan laptop. Jadi, cincailah, dimana pun kapan pun, saya bisa bebas curhat dan bikin puisi galau.

Oiya boleh pamer? Boleh lah ya, ini kan blog saya sendiri, saya tulis sendiri, saya juga yang baca sendiri.
Saya sempat mendapat hadiah dari lomba resensi novelnya Tere Liye. Tapi, rasa-rasanya setelah dapet hadiah dari Republika, saya kembali jadi pribadi yang menuntut pamrih. Hiks, padahal kan ya pamrih apalagi pada manusia hanya akan menimbulkan kekecewaan.

Ada satu hasrat yang belum kesampaian sampai sekarang: kirim artikel ke Mojok.co. Sebenarnya kirimnya sih sudah, sudah berkali-kali malah. Tapi yang belum ya ditayanginnya itu, hiks. Kok susah banget sih, jadi makin gemes kan!

Sebenarnya selain tentang kompetisi, rasanya saya pengen banget ikut mendalami dunia menulis di wattpadd. Saya teringat pada adik ipar saya yang merupakan penggila wattpadd. Rasanya saya ikut tergerak untuk menulis di sana agar kisah cinta-cintaan di wattpadd ada konten edukasinya. Bisa dalam bentuk edukasi tindakan yang tepat saat mulai merasakan jatuh cinta, edukasi tentang latar sejarah, dan lain-lain.

Boleh kan saya mengatai bahwa cinta masa remaja itu hanya permainan palsu belaka? Hem, gak juga sih. Toh buktinya saya pun termasuk penggemar banyAk serial teenlit semacam ini.
Tapi, kalau boleh jujur, tak ada satupun teenlit yang masih menempel dalam ingatan kecuali cerita cintanya Conan dan ran.

Fuah, sebenarnya lagi, hasrat terpendam saya ialah membuat cerita misteri macam agataha Christie. Namun namun namun ,saya baru menyadari bahwa proses menulis itu memerlukan riset mendalam. Bahkan hanya untuk merumuskan sebuah konflik receh.

Jadi, buat novelis besar ,janganlah iri dengan mereka. Mereka sudah mengalami berbagai hal dan kerja keras yg tak terbayangkan.

Kisah Status Sebagai Istri


Saya mengakui bahwa saya adalah istri buruk yang beruntung mendapatkan suami nan kalem yang tak banyak menuntut.

Coba bayangkan, ketika saya telat bangun karena begadang mengejar deadline lomba nulis, beliau rela menggantikan posisi saya mengurus anak sambil bikin sarapan buat diri sendiri.

Saya yang gak tahu diri cuma mesem mesem lihat kerjaan pagi yang udah beres. Kecup jauh buat masku. Oiya, meskipun saya nulis begini memang sengaja supaya belio baca terus kesengsem terus saya ditraktir buku di Gramed ampe muntah, bisa saya pastikan bahwa gombalan receh ini gak akan sampai ke dia.

Karena sama seperti saya yang tak pernah tertarik untuk kepo file design miliknya di laptop, ia pun tak pernah tertarik untuk membaca tulisan saya. 

Kisah Status Sebagai Ibu


Ada perasaan yang macam gado gado kalau sudah membahas tentang anak. Saya heran, kok bisa gak ada kurikulum yang menjelaskan bahwa jadi ibu itu tidak seindah iklan susu hamil di televisi?

Haha, tapi uniknya, saat dede emes ini diajak jalan mbahnya, saya dapat merasakan kekosongan yang menyergap tiba tiba.

Selama saya masih sibuk urusan domestik alias ngebabu (cuci piring cuci baju nyapu nyapu), perasaan kosong itu masih belum terasa.

Begitu semua kerjaan udah kelar dan rumah terasa rapi, rasanya ada kehampaan di balik kerapian yang mendadak menyesakkan. Saya baru paham, bahwa selama ini monster kecil tukang berantakin rumah adalah pengisi relung kehampaan dalam hati saya.

Mendadak saya mengerti dengan kepedihan pasutri yang tak kunjung diberkahi buah hati.

Tentang Mimpi

Mimpi itu ada dua,mimpi di saat tidur dan mimpi di kala tidak tidur. Saya berharap, semoga kita semua, emak emak, bisa menjadi pribadi yang tangguh, sehingga segala tangga dan beratnya perjalanan demi mendidik pribadi menjadi lebih baik dapat terlampaui dengan baik.

Semangat, semoga harga buku gak semkain melonjak ya!

Rabu, 26 September 2018

Aliran Rasa Game Level 1: Komunikasi Produktif

September 26, 2018 0 Comments
Assalamualaikum emak-emak di rumah dan para ibu bangsa. (tsaaaaah)

Senang sekali rasanya bisa menuliskan aliran rasa ini setelah mengikuti materi komunikasi produktif (komprod), yang langsung dilanjutkan dengan tantangan game level 1 selama 10 hari.

Di game Level 1 ini, saya memilih untuk melakukan komprod dengan suami dahulu. Meskipun selama ini komunikasi saya dan suami memang tidak buruk, namun masih banyak hal yang harus dibenahi. Terutama membenahi diri saya sendiri, haha.

Komprod dengan Suami


Masih ingat kan dengan 5 tips komprod dengan suami, yakni clear and clarify, intensity of eye contact, kaidah 7;38;55, choose the right time, dan i am responsible for my communication result.

Ada kejadian yang lumayan menguji tekad komprod saya selama hari tantangan game ini berlangsung. Saya sempat salah paham dengan suami karena hal kecil, alhasil saya ngambek dari pagi. 

Pas sekali, ini adalah kesempatan untuk saya apakah bisa mempraktekkan komprod pada mas misua dengan tepat. 

Biasanya saya memang selalu diam kalau lagi ngambek, tapi kali ini saya tuliskan lewat wa alasan saya ngambek. Ternyata efeknya luar biasa ya. Semacam ada rasa lega yang tak tergambarkan.

Mas misua juga ternyata dapat merespon cara komunikasi saya dengan sangat sweet. Sorenya, Mas Misua minta maaf sambil kecup di pipi. Aih, meleleh saya Mak.

Komprod dengan Anak


Wah, ini dia tantangan saya yang sesungguhnya: menangani perilaku dede bayi yang kadang luar biasa membuat batin saya jadi jungkir balik gak karuan. 

Saya memang masih tergolong emak yang gak sabaran sama tingkah laku mereka yang cukup merepotkan. Padahal kan ya, memang sewajarnya mereka bertindak seperti itu: mengexplore muka bumi dengan penuh antusias sebagai penududuk baru. Selain itu, seharusnya tingkah mereka itu disyukuri, itu pertanda fisik dan pikiran mereka baik-baik saja.

Pernah suatu kali saya mencoba meminta tolong dengannya, seperti, "Tolong dong sayang, ambilkan kerudung merah di atas meja". Dengan muka imut dan unyu-unyu itu, ia ngesot ke arah meja dan mengambilkan kerudung. Walaupun bukan yang warna merah, tapi rasanya saya baru sadar: ia sangat paham atas semua yang saya katakan. 
Az-Zahra, 16 bulan (doc.pri)
Ahh, maafkan emakmu ini ya sayang, semoga emakmu ini bisa segera berbenah diri agar bisa jadi orang tua yang pantas.

Oiya, Az-Zahra sudah bisa bilang bunda loh, hihihi.


Komprod dengan Diri Sendiri



Ini dia, hal terpenting tapi justu yang paling sering diabaikan. Setiap kata yang disugestikan pada diri akan membawa pengaruh yang besar pada kerja tubuh. Komunikasi positif pada diri sendiri tentu akan membawa kekuatan yang baik dan begitu pula sebaliknya.

Mudah saja contohnya, seperti  mengubah "aku tak bisa", menjadi "ayo cari tahu", mengganti kata "masalah" menjadi "tantangan".

Komprod pada diri sendiri adalah kunci ke mana diri ini akan berangkat, ke arah tangga yang menanjak, atau ke lembah tak berdasar.

Yak, over all, saya merasakan sekali kenikmatan hidup dengan komunikasi yang baik, seperti atmosfer rumah yang lebih hangat dan tentu saja tatanan diri yang lebih rapi. Semoga kemampuan komprod saya terus menanjak agar diri yang carut marut ini bisa memantaskan diri untuk mendidik mahluk polos yang sekarang sedang ngorok bersama ayahandanya.

Salam sayang untuk emak emak di seluruh dunia, keep moving forward!

Sumber materi: kelas bunda sayang IIP batch 4
Sumber gambar: pexel.com



#aliranrasa #gamelevel1 #kuliahbunsayiip #institutibuprofesional

Minggu, 16 September 2018

Kulwap Bareng Hanny Dewanti: Rahasia Inspirasi dalam Ridho Suami

September 16, 2018 0 Comments

Dear my friends,

Setelah sekian lama saya berjuang melawan lupa perihal setoran untuk ODOP99, akhirnya hari di mana saya kembali bergabung sudah tiba, yeay. Pas banget momennya dengan  kulwap bareng Hanny Dewanti, emak-emak penulis yang ah, warbiasah banget lah.

Kalau udah ketemu emak-emak macam ini, iri dan dengki saya langsung muncul. Kok bisa sih sukses tapi tetep rendah hati? (saya aja yang masih remah-remah rengginang udah bisa songong).

Kan ya seharusnya makin tinggi levelnya, makin mudah untuk tinggi hati. Dengan koneksi yang lebih bagus, berkah finansial dan follower yang banyak, ya harusnya membuat diri ini minimal agak berlagak lah, tapi ini malahan makin bersih visi misi menulisnya. Hiks, iri sayaaa.


Hanny Dewanti

www.facebook.com/Hanny Dewanti


Mak-emak yang penasaran dengan tulisan-tulisan Mak Hanny, bisa dicek di fb nya

Gimana mak, renyah banget ya tulisannya? Buat saya tulisan Mak Hanny ini ibarat popcorn karamelnya XXI: manis, mudah dicerna, mengenyangkan, dan nagiih. Tulisan belio di FB kerap berisi tentang nasehat dalam menghadapi konflik rumah tangga. Dari tulisannya sih bisa disimpulkan bahwa Mak Hanny ini pernah mengalami masa-masa yang sulit bersama pasangan, namun berhasil bertahan dan akhirnya bisa berada di tangga yang tinggi seperti sekarang, saluut.

Tulisan Hanny Dewanti yang berasa nampar buat saya yakni tentang rido suami. Saya seringkali ngerasa kalau aturan kita apa-apa serba rido suami, patriarki banget lah (maaf ya, saya terlalu banyak baca artikel feminisme, haha). Namun, tulisan tulisan Hanny Dewanti ini kembali mengingatkan kita pada fitrah agama tentang di mana seharusnya seorang istri berada, yakni dalam dekapan, eh dalam rido suami.

Menurut Mak Hanny, dalam rido suami itulah terletak kebahagiaan yang hakiki. 

Kulwap ODOP bersama Hanny Dewanti


Di awal kulwap, identitas Mak Hanny digelar dengan gamblang dan saya senang gegara domisilinya sama dengan saya, yakni Samarinda, yeay. Semoga semangat dan niat baik Mak Hanny dalam menulis bisa tertular.

Rahasia di balik tulisan Mak Hanny yang terkesan 'nyablak' dan sangat enak dibaca ialah pengandaian semua pembacanya sebagai sahabat. Jadi dengan visi seperti itu, ia berusaha agar tulisannya tidak terkesan menggurui, namun lebih kepada ajakan kebaikan pada seorang sahabat.

Ada satu hal yang saya sangat salut dengan mak ini. Dengan jelas Mak Hanny mengatakan, menulis bukanlah proses yang mudah. Ada temannya yang juga menekuni bidang kepenulisan, namun tulisannya tak jua membuahkan hasil. Ia mulai depresi dan bahkan perlu mengkonsumsi obat antidepresan. Karena alasan itulah, visi misi menulis yang sarat dengan hal-hal yang pamrih perlu segera dirubah.

Menurut Mak Hanny, ubahlah visi misi menulis untuk sekedar berbagi kebaikan agar kita tak pernah peduli dengan komentar dan feedback yang didapat, karena feedback itu datang dari kepuasan di dalam diri.

Satu hal lagi yang penting dalam menulis ialah riset. Menurut Mak Hanny, satu karya buku paling enggak memerlukan riset dari 10 buku. Itu jumlah minimal ya. Saya mendadak ingat dengan salah satu postingan di IG yang menyebutkan bahwa karya Origins Dan Brown itu tercipta setelah penulisnya membaca 100 buku sebagai referensinya. Uwoow! Makin berasa jadi remah remah rengginang, hiks.

Fiksi atau Non Fiksi?

Wattpad.com/Honey Dee

instagram.com/Hanny Dewanti

Jadi, setelah kulwapnya rampung, Mak Hanny membuka GA dan kita disuruh memilih di antara dua bukunya ini: Rooftop Buddies atau Hijrah Sakinah. Ga bisa nih dapat dua-duanya aja Mak, haha?


Baiklah saya memilih Hijrah Sakinah. Awalnya saya condong ke Rooftop Buddies, namun sepertinya karya Mak Hanny yang ini bisa diintip di app Wattpad. Jadi saya berpindah hati ke Hijrah Sakinah. Apalagi Mak Hanny sempat bercerita tentang banyaknya sumber riset yang dipelajari saat menulis buku ini, rasanya saya semakin mantap memilih buku non fiksi ini.

Et, tapi setelah mengintip Wattpad, ternyata hanya prolognya saja yang tersedia di sana, hiks. Gimana ini ya, saya makin galau. Prolognya gantung tepat di saat petualangan baru dimulai, huwaaa.

Padahal dari prolognya yang sangat singkat itu, bisa ditebak cerita buku ini pasti akan seru dan sarat makna. Apalagi, isu suicide memang sedang terangkat gegara beberapa artis dan figure publik internasional sempat diberitakan melakukan bunuh diri berturur-turut dalam tempo waktu yang singkat. 
instagram,com/societyfeelings
Saya sempat melakukan riset untuk bahan menulis artikel mengenai isu bunuh diri. Ternyata, silent disease macam ini juga banyak menyerang kalangan ibu-ibu, loh. Namun, terlalu banyak yang tidak tercatat lantaran depresi belum dianggap sebagai penyakit yang layak mendapatkan perawatan oleh ahlinya. 

Saya rasa Radio Romance (drama korea) juga dapat menjadi ilutrasi yang bagus mengenai penyakit depresi di kalangan artis. Drama tersebut menggambarkan penderita depresi sebagai manusia yang sedang membangun penjara bagi dirinya sendiri. Ia ingin keluar dan diselamatkan namun ia tidak tahu caranya. Beruntung, tokoh tersebut menemukan cinta pertamanya yang ia sangat percayai. Tokoh inilah yang akan membimbingnya untuk bisa lepas dari penjara yang mengkungkungnya. Ealah, malah jadi cerita drakor deh.

Baiklah, saya mantap pilih Rooftop Buddies, tapi......  , baiklah, Rooftop Buddies. (saya sudahi tulisan ini sebelum mengetik kata tapi yang kedua kalinya)

#jumatkulwapodop #hannydewanti #hijrahsakinah







Sabtu, 01 September 2018

NHW 4 : Aktualisasi Diri

September 01, 2018 0 Comments
Assalamualaikum bunda-bunda pembelajar,

Tak terasa sudah berada di penghujung pra bunsay. Agak deg-deg juga nih mau menerima kelas bunsay yang asli, hihi.

Tema kali ini ialah tentang aktualisasi diri. Curhat dulu yak, saya resign dari kerjaan gegara hamil. Rasanya pasca resign itu suntuuuuk banget. Berasa jadi pengangguran yang gak bermanfaat.

Lambat laun suntuknya semakin parah dan saya sedikit terjangkit babyblues. Gak sampai parah sih, tapi yang jelas sudah mulai nangis gak jelas di depan pintu rumah, hahaha.

Untungnya di momen yang genting ini saya mengenal IIP dan sadar bahwa untuk menikmati hidup cukup dengan menjadi diri sendiri. Setelah menjadi ibu, saya memang mendadak lupa pada hobi. Lupa baca buku, lupa nulis, lupa nonton One Piece, dan lupa menyempilkan waktu untuk sekedar rehat pada diri sendiri. Tak perlu lah jadi emak yang sempurna, cukuplah jadi emak yang bahagia, ceilah.

"Happy mom grows happy family"- Institut Ibu Profesional

Saya mulai menggeluti hobi lagi. Saya mencari teman-teman seprofesi yaitu emak-emak yang doyan nulis. Ternyata teman seprofesi teman saya sangat banyak. Bahkan udah ada yang bisa menghasilkan uang dari hobi ini. Sungguh kenikmatan yang hakiki!

Saya masihlah remah-remah rengginang di dasar kaleng Khong Guan. Masih banyak banget anak tangga yang harus dinaiki. Keep on fire!

Manfaat Aktualisasi Diri

pexel.com
Aktualisasi diri buat saya sangat bermanfaat. Selain menjadi produktif karena punya targetan bulanan, juga menjadi semacam rehat dari kejenuhan rutinitasnya rumah tangga. Rasanya punya sesuatu yang bisa dikhawatirkan selain urusan rumah dan anak itu suatu kemewahan tersendiri.

Aktualisasi diri semacam ini juga meminimalkan pikiran negatif. Pikiran kita akan disibukan dengan fokus yang kita rancang sendiri. Saya dapat merasakannya, setelah saya mulai aktif ngeblog sana sini, intensitas ngambek  ke suami berkurang 60%.

Oh iya, dan ini poin yang paling penting. Berdasarkan diskusi di kelas Bunda Sayang, aktualisasi diri juga bermanfaat untuk menghindarkan kita dari mom war yang tak berfaedah. Entah itu tentang ibu bekerja-ibu di rumah, imunisasi-tidak, dan perihal lainnya. Kita semua adalah orangtua yang menginginkan hal terbaik untuk anak dan keluarga, namun semua memiliki cara dan jalan masing-masing. Yang penting ialah tak berhenti untuk terus menuntut ilmu, betul, betul, betul?


"Every mom has her own battle, win yours without being down to others"-Institut Ibu Profesional


Tugas IIP



  • Kartu Nama






  • Narasi Diri
Saya adalah ibu rumah tangga yang senang menyepi sambil menulis. Saya menggilai buku-buku karya Agatha Christie, Enid Blyton, dan tentu saja Sir Arthur Conan dengan tokoh Sherlocknya yang sangat fenomenal. Untuk penulis dalam negeri, Andrea Hirata dengan karya "Cinta Dalam Gelas" lah yang sangat adiktif untuk diri saya.

Selain menulis, saya juga suka jalan-jalan. Di waktu luang, saya sesekali jalan ke perpustakaan daerah di Samarinda dan nongkrong berlama-lama di bagian anak. Furniturnya bagus dan ramah anak, ditambah lagi ada ruangan menyusuinya, uwooo. Sebenarnya saya pengen banget bisa mampir ke Perpustakaan Nasional yang katanya merupakan bangunan perpus tertinggi di dunia, semoga nanti ada kesempatan untuk bisa ke sana.

Kalau bunda juga tertarik pada dunia blogging, saya sarankan untuk mengunjungi blognya mbak Carolina Ratri. Beliau adalah emak blogger senior yang banyak menuliskan tips blogging untuk para awam macam saya ini. Tulisan beliau lucu, mudah dicerna, dan sangat aplikatif, very recommended!

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates