Kamis, 23 Juli 2020

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Juli 23, 2020 0 Comments



Dear,

Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali. 

Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan saya yang naik turun selama belajar di bunda cekatan.   

Konsep pelajaran di Bunda Cekatan berbeda dengan Bunda Sayang yang kebanyakan adalah teori. Saya suka teori, jadi jujur saya kurang suka sistem materi di Bunda Cekatan. 

Bunda Cekatan sepenuhnya adalah pengembangan diri yang secara mandiri. Jadi, kita mesti mengevaluasi diri sendiri dan menemukan permata dalam diri. 

Setelah itu, tugas selanjutnya adalah pembinaan dengan sistem tutor sejawat yang merupakan salah satu yang jadi my favorit

Meski.....Ada dramanya juga. Wkwk, mak emak memang harus selalu nge-drama. 

Jadi, kita  mesti jadi mentor dan jadi mentee, sebutan untuk istilah murid. Dan yang namanya mencari murid kan susah-susah gampang, ya. Susahnya dua kali gampangnya sekali-kali. 

Jadi, ya, banyak yang lumayan kesusahan untuk mendapatkan murid, termasuk saya.

Saya sih lumayan bersyukur ya karena nggak mendapatkan murid, wkwk. Berarti beban tugasnya berkurang satu. Tapi ya sedikit sedih juga karena nggak mendapatkan pengalaman sebagai guru. Berarti, saya memang belum mumpuni untuk jadi guru. 

Ya sudahlah ya. Berikut poin-poin pelajaran dalam kelas Bunda cekatan.

Mengenal Diri Sendiri
Dengan bantuan sebuah tabel, kita akan dibantu untuk mengenal passion dalam diri. Sesudah itu, kita akan menulis target penembangan diri dalam sebulan, setahun dan sepuluh tahun. Kurang lebih begitulah, detailnya saya sudah lumayan lupa. 

Berkomunitas
Menggali potensi emang enak nya bareng-bareng komunitas. Kenapa?

Soalnya kalau semangatnya lagi down. bisa cari sumber tenaga baru di teman-teman dalam komunitas. Komunitas juga bisa jadi kritikus sehingga kita bisa tahu kualitas dari karya kita itu sudah ada di level apa.

Nah, di kelas bunda cekatan kita dipaksa untuk berkomunitas sesuai minat, terus ada sesi presentasi gitu di grup IIP nasional. Asyik sih, tapi ya deg-deg ser. 

Tenang, yang presentasi nggak semua, hanya perwakilan kelompok aja kok. Jadi, tetap ada kesempatan untuk santai-santai.

Projek Kelompok
Untuk terakhir, ada semacam tugas kelompok yang mesti diselesaikan satu grup domisili. Karena tugas saya disini hanya menyetorkan foto, jadi ya, saya lumayan santai di sesi ini.

Sesi yang paling saya sukai tentunya di bagian berkomunitasnya. Saya mendapatkan mentor yang warbiasa, seorang pendiri Tapis Blogger Lampung, yang bahkan bisa mendapatkan uang bulanan yang lumayan tiap bulannya dari nge-blog. Duh, saya iri.

Dari beliau lah saya tahu bahwa perjalanan untuk bisa menghasilkan dari ngeblog memang panjang, berliku, dan butuh waktu. Saya merasa punya teman, pendamping, dan guru di saat yang sama. 

Sudah ah. 

Katanya setelah lulus kelas Bunda Cekatan kami akan berubah jadi kupu-kupu. Tapi, saya kurang suka kupu-kupu sebenarnya. 

Soalnya, 
perjalanan masih sangat panjang, 

tak terhingga, 
tak akan berhenti, 

sampai nanti menjadi mati.
Lalu abadi, 
seperti pak Sapardi dalam puisi-puisi.  




 Ini dia video mahakarya buatan Mbak Febry Dahyani kebanggaan Samkabar. 

Sekian, saya mau cuci piring dulu.


Kamis, 09 Juli 2020

3 Permainan Daily Life yang Asyik bersama Buah Hati

Juli 09, 2020 0 Comments
ide permainan sederhana bersama anak

Permainan daily life pertama kali saya dengar dari teman Kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional yang berkecimpung dalam bidang ilmu Montessori. Intinya mah, ini adalah jenis permainan yang menitikberatkan pada pelatihan skill rutinitas sehari-hari alias skill kehidupan.

Apa sih maksud dari melatih skill kehidupan?

Skill Kehidupan yang saya maksud di sini adalah kemampuan bocah untuk bisa mengisi kehidupan dengan kegiatan yang bisa dibilang cukup berfaedah, salah satunya adalah berolahraga. 

Lah, emang penting ya mengajari anak untuk berolahraga? Menurut saya ini cukup penting. Soalnya, saya sendiri terbilang nggak gitu suka olahraga, tapi berusaha suka dengan melakukan kegiatan jalan pagi bareng keluarga ke taman kota, lalu ujung-ujungnya jajan bubur. 

Meskipun, tujuan utamanya untuk berolahraga gagal tercapai, tapi ada goal lain yang secara tak langsung bisa didapat, yakni mengajarkan anak untuk bisa bersenang-senang dengan hal yang sederhana: bermain di taman, kena hangat sinar matahari, jajan bubur. 

Saya ingin sekali anak saya bisa menikmati kehidupannya dengan cara-cara yang mudah dan tersedia gratis di muka bumi. Nggak melulu mesti ke mal untuk bahagia, nggak melulu harus belanja supaya bisa senang, dan nggak melulu harus mahal untuk bisa gembira. Harapannya sih begitu. Supaya buah hati nggak ngikutin jejak emaknya yang kalau ngambek pengenya dibelikan skin care, wkwk.

So, inilah tiga kegiatan permainan skill kehidupan yang saya lakukan bersama buah hati.


Main di Taman Kota

Hiks, sejak pandemi, saya sekeluarga sudah tak pernah lagi berkunjung ke taman kota ini. Foto ini diambil kurang lebih sekitar tahun lalu, ketika ia masih berumur dua tahun. 


permainan anak sederhana jalan bersama di taman kota


Kami membeli gelembung lalu akhirnya bermain tiup gelembung hingga siang hari. Semoga nanti pandeminya udahan, jadi kami bisa main tiup gelembung lagi tanpa harus pakai masker.   


Main Masak-masakan

Hal kedua yang paling sering dilakukan buah hati ketika sudah siang hari adalah main masak-masakan. Biasanya ia memetik bunga di depan rumah lalu ia akan menguleknya sampai jadi halus.

Setelah semua siap, ia akan memindahkan masakannya itu ke dalam mangkuk plastik dan menyajikannya pada saya. 

“Makan, bunda. Ini gado-gado. Hati-hati pedas. Jangan lupa bayar.” Tentu saja dengan nada cadel yang menggemaskan.


permainan sederhana melatih skill anak masak-memasak


Di dalam foto ini adalah kegiatan masak masakan ketika ia sedang berkunjung ke rumah sepupunya. Ia makin menggila, bukan hanya bunga, ia juga memungut batu dan kerikil untuk dimasak jadi sayur. Sayur swag.


Main Mewarnai

Suami saya cukup berbakat di bidang gambar-menggambar dan anak saya setidaknya sedikit menunjukkan rasa excited ketika sedang berhadapan dengan kertas gambar dan pewarna. 

Saya sering membuatkan semacam coloring pages dan ia akan mewarnainya dengan antusias.

Jika dihitung, ia bisa melakukan kegiatan mewarnai ini dengan rentang waktu antara 10-15 menit, dengan fokus, sampai ada satu gambar yang selesai. JIka ditemani, ia bisa melakukannya lebih lama lagi.

Perkembangan skill mewarnainya juga berkembang pesat. Waktu pertama kali mewarnai ia tak punya konsep tentang perbedaan warna, juga tak mengerti adanya batas daerah dalam gambar. 

Makin ke sini, ia makin ahli, bahkan bisa memutuskan warna yang berbeda pada anggota badan, seperti mata dan mulut. Ini adalah salah satu karya bocil tanpa campur tangan saya sama sekali. Untuk anak umuran tiga tahun, saya merasa hasilnya ini lumayan. 


permainan sederhana mewarnai bersama anak
Ini adalah hasil karya saya, mamak-mamak 28 tahun sambil goreng tempe.

permainan sederhana mewarnai bersama anak
Ini hasil mewarnai bocah tiga tahun yang tekun dan giat.

Dengan permainan daily life begini, saya berharap saat sudah lima tahun ia bisa masak sendiri, cuci baju sendiri, bangun pagi sendiri, jadi mamaknya bisa ongkang-ongnkang kaki sambil nonton drama korea. Wehehehe.


Sekian, permainan daily life yang sering saya laukukan. Saya mau lanjut cuci piring dulu.

Selasa, 07 Juli 2020

Jurnal 7 Bunda Cekatan Kupu-Kupu

Juli 07, 2020 0 Comments
Dear mak emak

Belakangan ini saya sakit, jadinya nggak sempat  untuk editing template tugas jurnal ke tujuh ini.

Jadi, minggu ini kita akan melakukan selebrasi atas kemajuan mentoring selama tujuh minggu. Karena saya hanya punya mentor dan tidak punya mentee, maka tuga kali ini cukup mudah, saya hanya perlu menuliskan surat cinta saya pada mentor dan balasan surat cinta dari beliau.

Btw, saya memilih belajar blogging dengan mentor mbak Naqiyyah Syam, founder tapis Blogger dari Lampung. Keren kan, mbak mentor saya.

Komentar dari mbak Naqiyah kepada saya

Aku terharu dengan perkembangan belajar Mbk Rian, rajin melaporkan prosesnya dengan mentor. Progresnya kelihatan dan semangat belajar blognya berjalan baik.

Untuk terus memahami google Adsense insya Allah perlahan ya mbk karena aku juga belum fokus ke Adsense sementara ini lebih nyaman jadi blogger mereview produk dan jasa.


Surat dari saya untuk mbak Naqi

Untuk mbak naqi tersayang. 

Terima kasih sekali atas kesediaan mbak sebagai mentor kami.

Saya merasa jadi memiliki teman, tempat bertanya, dan sahabat yang bisa menjadi semangat untuk berkarya.

Kadang hambatan menulis justru datang dari dalam diri sendiri, yang menginginkan pamrih yang segera datang, padahal kemampuan belum tinggi. 

Begitu rasa pamrihnya melanda, saya kembali melirik teman-teman di komunitas, yang tetap semangat berkarya  untuk kepuasan diri sendiri.

Mbak naqi dan teman-teman adalah api untuk saya tetap berkarya.

Dan inilah kupu-kupu saya.


institut ibu profesional jurnal kupu kupu 7
sumber: www.freepik.com
Kenapa kupu-kupunya warna-warni?

Karena tiap orang memiliki karya yang berbeda-beda. Setiap karya adalah tumpahan rasa dari masing-masing jiwa dengan hobi dan kepribadian yang tak sama.


Rasanya, saya belum pantas untuk jadi kupu-kupu. Rasanya, saya masih menjadi ulat yang belajar untuk bisa terbang. 

Rasa syukur yang saya ingin sampaikan kepada Sang Pencipta sebenarnya adalah perasaan untuk terus penasaran, perasaan untuk terus memiliki keinginan belajar, yang tak kunjung pupus meski sudah tua begini. Sehingga, saya bisa terus menikmati hidup tanpa perlu merasa iri dengan gemerlap kehidupan orang lain. 

Buat saya IIP adalah pengingat diri, bahwa karya sejatinya adalah untuk diri sendiri, kepuasan batiniah. Jadi, meskipun karya masih jelek dan awut-awutan, ada semacam penghargaan yang bentuknya kasat mata, dari diri sendiri ke diri sendiri. Tapi, tentunya, kita tidak boleh melupakan hakikat belajar yakni terus maju dan melangkah ke depan.



Senin, 29 Juni 2020

Jurnal IIP Bunda Cekatan Kupu-Kupu 6

Juni 29, 2020 0 Comments
Dear mak.

Pagi ini saya semestinya lari pagi. Tapi terkendala jurnal IIP kupu-kupu 6 yang belum rampung.

Yak. pada sesi ini saya sedang mengembangkan penggunaan tools google analytics dan adsense. Sepertinya ada yang salah dengan cara saya mengkopi html nya. Selalu saja gagal. Saya mesti konsultasi dengan teman-teman di KLIP (Komunitas Literasi Ibu Profesional), sepertinya. 


Berikut Jurnal 6.



jurnal institut ibu profesional bunda cekatan

jurnal institut ibu profesional bunda cekatan
Saya menikmati perjalanan menulis sebagai bentuk pencarian diri, petualangan, dan healing therapy. Sudah, saya mau jogging dulu biar sehat dan nggak sakit maag.


Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates