Selasa, 27 Maret 2018

Membangun Geliat Ibu Rumah Tangga Bersama Bunda Indari Mastuti, CEO Indscript

Maret 27, 2018 0 Comments
Penulis adalah profesi yang bisa dilakukan siapa saja, dari latar belakang apa saja, dan dilakukan di mana saja. Indari mastuti, CEO Indscript

pixabay.xom

Awalnya, sebagai ibu rumah tangga macam saya bermimpi menjadi penulis bisa diibaratkan seperti jatuh cinta pada Reza Rahardian. Cinta yang tak mungkin kesampaian, haha.

Namun, namanya juga cinta ya tetap aja dijalanin hobi nulisnya, walaupun cuma sekedar menulis curahan hati soal MPASI dede bayi. Sampai akhirnya saya menemukan komunitas ODOP dan bertemu dengan emak-emak yang nulisnya udah kelewat jago. Waw banget lah, motivasi mulai bangkit perlahan, walau terkadang ada perasaan iri hatinya sama kelihaian emak-emak di ODOP, haha.

Kulwap Bareng Indari Mastuti di ODOPfor99days

Kulwap Jumat di ODOP kali ini menghadirkan bunda Indari Mastuti yang merupakan CEO Indscript, CEO loh! Saya pikir Indscript adalah sebuah usaha percetakan. Namun ternyata Indscript adalah sebuah  agensi naskah. Waw banget kuadrat lah ini!! 

Kulwap ini tentu saja diisi dengan pertanyaan seputar bagaimana cara menulis konten atau tentang bagaimana membangun branding diri yang baik. Namun, inti jawabannya adalah satu kata yang kita semua sudah tahu bahwa ini adalah kata yang ringan diucakan namun berat untuk dilakukan : konsisten. 

Yah, memang konsisten adalah hal yang sulit, sesulit menekan lampu sein motor yang benar.

Indscript, Gelut Aktualisasi Diri Emak-Emak

Saya sempat membuka web Indscript. Dan subhanallah sekali! Banyak testimoni klien yang menyatakan puas pada hasil kerja timnya. 


indscriptcreative.com
Saya mendadak membayangkan ruangan yang penuh dengan ibu ibu yang sedang sibuk mengetik di laptop. Masing-masing sibuk mengejar deadline tulisan. 

Ini ibu rumah tangga loh, tapi tahu apa itu SEO. Ini ibu rumah tangga loh, tapi punya jago nulis copywriting, keren banget lah.

Komunitas Emak-Emak Menulis

pixabay.com

Setelah kepo banyak tentang Indscript, saya jadi berambisi untuk memiliki agensi naskah juga. Haha, untuk sekarang mimpi saya ini jelas masih terlalu muluk, semuluk mimpi harga cabe bisa goceng sekilo.

Saya ingin mendirikan agensi menulis untuk ibu-ibu di Samarinda. Langkah untuk mencapai itu tentunya adalah belajar dulu dasar-dasar dasar kepenulisan yang diperlukan. Setelah itu mulai menjelajah dunia jasa tulis artikel. Kalau bisa sih ingin juga bergabung pada agensi menulis yang sudah ada.

Kalau hal-hal dasar sudah ada dalam genggaman, pelan pelan saya ingin membangun komunitas emak-emak yang hobi menulis di sini, sambil mencari pasar yang bisa ditargetkan. Baru kemudian berani mendirikan agensi menulis semacam ini.



Ah, dulu semasa masih muda belia saya tak pernah menyadari bahwa aktualisasi diri adalah hal penting, sepenting minum air untuk melenyapkan dahaga. Yap, semoga tubuh dan pikiran ini dapat berpegang erat pada konsisten dan niatan yang baik agar menjadi amal baik untuk terus Sang Pencipta.

Terima kasih bunda Indari atas inspirasi baiknya.

Salam olahraga literasi!

#JumatKulwapODOP

Minggu, 25 Maret 2018

Mengenal Eka Kurniawan dan Pesonanya Dibalik Karya "Cantik Itu Luka"

Maret 25, 2018 0 Comments
Saya malu rasanya untuk menulis ini, belum pernah baca novelnya sampai selesai tapi berani untuk menulis tentang pribadi mas penulis yang satu ini. Namun, tangan rasanya gatal sekali untuk sekedar ingin menulis sedikit kesan singkat tentang wawancara singkat Eka Kurniawan bersama kru Mojok. Maka, punten yak penggemar Eka kalau apa yang saya tulis mungkin terkesan sok tahu, hihi.

Duh, ini adalah salah satu video talkshow yang saya sukaaa banget. Acaranya santai, penuh canda tawa, namun tidak kehilangan bobot. Ciamik lah.

Bahkan saya mendadak penasaran dan ingin segera menyelesaikan baca bukunya mas Eka ini. Karakternya yang seloroh dan apa adanya membuat saya semakin penasaran dengan karya yang telah ia buat.

Ada satu hal yang mengusik saya sebagai emak-emak yang juga bercita-cita untuk menjadi penulis kece. Mas Eka mengungkapkan bahwasannya seluruh jajaran penulis besar pasti pernah merasakan menulis adalah perkerjaan yang terasa  sangat menyakitkan, psikis dan mental. Bahkan mas Eka berkata bahwa menulis itu berat, biar kami saja (Mas Eka ternyata ikut terdilan).

Mas Eka sih ngakunya tetap bertahan pada dunia menulis karena hanya bisa melakukan itu, namun menurut saya bukan. Aih, saya sok tahu ya, tapi mas Eka pastilah udah kepincut dan mungkin sudah tidak ingin jatuh cinta pada bidang lain.


pixabay.com

Kisah mas Eka untuk berjaya seperti sekarang jelas tidak mudah. Setelah mengeluarkan dua novel, ia masih merasa kok begini-begini aja, bahkan ia sempar berpikir mungkin menulis bukanlah jodoh saya.

Mas Eka juga bertutur bahwa pada novel pertama yang ia buat yakni Corat coret di Toilet, ia mendapat komentar yang sangat tidak enak. Penulis novel macam ini, pasti akan hilang pelan-pelan dan akan mulai bekerja harian di kantor, begitu kata komentatornya.

Yap, satu hal yang membuat saya takjub pada mas Eka ialah konsistensinya. Para penulis yang udah jaya dalam talkshow ini menuturkan pernah mengalami masa-masa ekonominya sempat terhimpit. Pedihnya, karyanya masih belum menghasilkan. Tapi toh, mereka tidak banting setir untuk pindah ke laih hati. 

Mungkin bagi mereka menulis sudah seperti candu atau sabu atau minimal indomi versi mereka sendiri, eeeaaa. Selamat menikmati videonya dan selamat terkikik sambil terinspirasi ya bu-ibu!





NHW 9 : Bunda Sebagai Agen Perubahan

Maret 25, 2018 0 Comments
Mendidik satu ibu berarti menididik satu generasi. Septi Peni Wulandari
pixabay.com

Yeay, welcome NHW 9!
Bunda sebagai agen perubahan agaknya terlalu muluk untuk diri saya yang cuma butiran debu ini, haha. 

Namun, ternyata untuk melakukan perubahan hanya perlu melangkah untuk melakukan perubahan pada keluarga, urusan orang lain mau mengikuti atau tidak itu mah belakangan.

Seperti yang ibu Septi Peni katakan dalam materi kali ini, langkah pertama dalam melakukan perubahan ialah menemukan passion. Setelah itu, menemukan masalah dalam lingungan sosial kita dan memulai peruabahan dari keluarga kita sendiri. 

Dalam melakukan perubahan pun perlu sekali untuk menerapkan prinsip kaizen, yakni improvisasi yang berkelanjutan, perubahan kecil yang terus menerus dilakukan. Ah, jadi ingat kata-kata mutiara bahwasannya amalan kecil yang terus-menerus lebih disukai Sang Pencipta.




Yap, berikut adalah tabel rancangan langkah-langkah saya sebagai bunda agen perubahan.
Sekian NHW 9 kali ini, semoga Sang Pembuat Skenario meridhoi dan memudahkan langkah saya. Salam ibu profesional!

Minggu, 18 Maret 2018

5 Akun Instagram yang Berfaedah Untuk Difollow Versi Emak Berdaster (Saya)

Maret 18, 2018 0 Comments
Selamat pagi bu-ibuk di rumah. Momen pagi semacam in pasti masih sibuk kan, mulai dari masak sampai teriak-teriak bangunin anak yang syusah sekalee kalau disuruh bangun pagi buat sekolah.
Nah, kalau momen hecic pagi hari sudah terlewat dan kerjaan rumah udah kelar biasanya bu-ibuk ngapain sih? Kalau saya sih seringnya megang hape, mulai dari stalking instgaram sampai streaming drama korea terbaru

Kalau bicara instagram saya suka geram. Banyak banget info-info gak berguna bertebaran dan kerap sangat menggoda jemari kita untuk nge-klik akunnya. Mulai dari info anak kecil joget ga jelas di depan video, atau video emak-emak ngelempar duit ke pelakor, itu yang saya maksud dengan info yang tidak berguna.

Bukannya gag boleh sih buka info semacam itu, sayang banget kan kalau waktu luang bu-ibu yang gak banyak itu dipakai untuk mengakses informasi yang gak menambah khaazanah keibu-ibuan kita. Tenang, saya sudah merangkum beberapa akun intagram yang menurut saya bermanfaat dan akan menambah pesona keibu-ibuan kita. Yuk.

1. @salimafillah
facebook.com/salimafillah
Ayo, pasti udah pada tahu kan ya penulis yang satu ini. Pernah baca buknya beliau yang berjudul dalam dekapan ukhuwah? Waaaw banget kan ya, baca bukunya beliau itu semacam menemukan oase di tengah padang pasir, rasanya nyesss banget di hati.

Coba deh cek akun instagramnya pak ustad ini. Captionnya kerap berhasil membuat saya merenungi betapa saya masih kurang bersyukur pada hal-hal sederhana dalam hidup ini. Ini salah satu postingan favorit saya dari akun beliau: https://www.instagram.com/p/BetrZkkhX_Y/?taken-by=salimafillah

2. @kulinersamarinda
pixabay.com
Wah, buat saya akun bertema makanan adalah jajaran pertama yang saya follow sesaat setelah membuat akun di instagram. Istimewanya akun ini ialah menyediakan informasi jajanan lokal yang bisa sewaktu-waktu menjadi referensi jalan-jalan kulineran bareng anak dan suami. 

Silakan ibu-ibu cari sendiri akun jajanan lokalnya, agar bisa jadi bahan jalan-jalan weekend bareng keluarga tercinta.


3. @gerakan_1week1book
pixabay.com
Cung hand nih emak-emak yang suka baca buku di sela rehatnya namun suka bingung mau baca buku apa yang bagus. Saran saya nih follow akun ini. Banyak review buku yang diregram tiap harinya dari akun-akun yang memfollownya. Buat saya sih, akun ini cukup efektif untuk menjadi referensi kegundahan saya saat sedang mencari bahan bacaan.

4. @Test_psikologi. 
pixabay.com
Hihi, cung tangan yang suka banget ikutan kuis ga jelas di Facebook. Saya termasuk nih. Ada-ada saja tema kuis yang diusung, mulai dari menemukan siapa yang sedang perhatian sama kita sampai kuis yang bisa menentukan masa depan kita. Ckck, algoritma macam apa yang dipakai coba!

Nah, setelah saya bikin akun instagram dan follow akun ini, saya mulai berhenti ikutan kuis di FB. Pasalnya di akun ini ada banyak hal yang menurut saya lebih baguslah, mulai dari postingan yang menginspirasi sampai kuis yang akan menentukan pribadi kita. Kadang ada juga postingan tentang seberapa psikopat nya diri kita, deg-deg ser pas ngikutin tesnya, takut hasilnya ngagetin mak. 

5. @atiit
astripujilestari.com
Apakah emak-emak adalah salah satu pribadi yang cukup concern dan prihatin sama kondisi bumi kita saat ini dan ingin melakukan gaya hidup yang no plastic? 

Coba deh follow akun instagramnya ibu Astri Puji Lestari di @atiit. Blog beliau (klik ini) banyak memiliki postingan yang kece badai dan sangat menginpirasi kita tentang gaya hidupnya yang ramah sama bumi renta ini. 

Selain itu tata bahasa dan gaya penuturan beliau yang mengalir akan menjauhkan diri kita dari kejemuan, sekaligus sedikit membuat kita terkikik dengan curhatannya saat berusaha memerjuangkan gaya hidupnya tersebut. 

Namun, yang paling saya suka dari tulisan ibu ini adalah gaya humble nya itu lo, padahal ibu ini sudah keren bangetlah namun selalu merendah tiap di ending tulisanya. Memang ya, kalau tongnya gak kosong ya gak berisik kaya saya ini (hiks).



NHW 8: MISI HIDUP DAN PRODUKTIVITAS

Maret 18, 2018 0 Comments
Be professional, rejeki will follow - Institut Ibu Profesional

Yeay, selamat datang NHW 8!
Setelah sebelumnya di NHW 7 kita menentukan kegiatan apa yang disuka dan dikuasai, maka di NHW 8 ini diharapkan kita, ibu-ibu, memiliki kejelasan arah dalam menekuni kegiatan tersebut.

Salah satu caranya ialah memiliki jawaban atas pertanyaan be, do, dan have dalam kurun waktu yang sudah ditargetkan.

Berikut jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan di NHW 8.


pixabay.com


a. Ambil salah satu dari ranah aktivitas yang sudah teman-teman tulis di kuadran SUKA dan BISA (lihat NHW#7)
b. Setelah ketemu satu hal, jawablah pertanyaan “BE DO HAVE” di bawah ini :
1. Kita ingin menjadi apa ? (BE)
2. Kita ingin melakukan apa ? (DO)
3. Kita ingin memiliki apa? (HAVE)
c. Perhatikan 3 aspek dimensi waktu di bawah ini dan isilah:
1. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu kehidupan kita (lifetime purpose)
2.Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu 5-10 tahun ke depan ( strategic plan)
3. Apa yang ingin kita capai dalam kurun waktu satu tahun ( new year resolution)
Mulailah dengan PERUBAHAN, karena pilihannya hanya satu BERUBAH atau KALAH
Salam Ibu Profesional,
/Tim Matrikulsi IIP/


a. Menulis
b. Be Do Have:
  1. BE: Penulis.
  2. DO: Menulis di portal UCG dan blogging, mengikuti komunitas blogger.
  3. HAVE: Punya buku karya sendiri dan bikin komunitas nulis ibu ibu di lingkungan rumah
c. 3 aspek dimensi waktu:
  1. Lifetime purpose: penulis
  2. Strategic plan: memiliki blog sendiri, memliki jaringan medsos yang kuat, menulis satu buku.
  3. Pencapaian satu tahun: masuk komunitas menulis dan blogger, ikut menulis di portal UCG, mulai masuk dalam komunitas yang sudah ada di lingkungan sekitar.


Yah, begitulah kira-kira gambaran langkah kecil saya untuk memulai mencari misi spesifik di bumi ini, semoga keep strong dan keep istiqomah, salam ibu profesional.


Minggu, 11 Maret 2018

NHW 7: Tahapan Menuju Bunda Produktif

Maret 11, 2018 0 Comments
Rejeki itu pasti, kemuliaanlah yang harus dicari .Ibu Septi Peni

Halo, assalamualaikum wr. wrb, nyok kembali bertempur dengan cara yang menyenangkan lewat NHW. Di NHW yang ke 7 ini, emak-emak akan diajak untuk kembali mengenal dirinya, salah satunya ialah melalui web www.temubakat.com.

Saya selalu merasa senang saat disuruh mengisi kuesioner tentang diri sendiri seperti ini. Rasanya selalu ada hal-hal kecil yang tidak disadari bahkan dalam diri kita sendiri.

Tahapan menuju bunda produktif memang perlu sekali penggalian potensi diri seperti ini agar para bunda mendapatkan tempat untuk aktualisasi diri tanpa perlu meninggalkan hal yang hakiki, seperti keluarga.

Yup, silaken disimak materi dari ibu Septi Peni tentang tahapan menuju bunda produktif di bawah ini.






Di bawah ini adalah hasil tes di webnya temubakat.com. Seperti yang terlihat, saya dominan di generating idea sebannyak 40%. 

temubakat.com

temubakat.com


Dan berikut kuadran aktivitas saya.

Hihi, saya memang sempat memimpikan membuka butik pakaian dimana koleksinya adalah pakaian hasil desain saya sendiri. Yah, semoga nanti bisa terwujud. 

Sekian NHW 7 kali ini. Semoga kita semua dapat menemukan bakat dan potensi dirinya masing-masing. Wassalam.

Rabu, 07 Maret 2018

Review Buku Bokis, Potret Perjalanan Terjal Seorang Jurnalis Dunia Hiburan

Maret 07, 2018 0 Comments
Ada satu quote dalam prakata buku ini yang saya suka, " Jika kau menghamba kepada ketakutan, kita akan memperpanjang barisan perbudakan." Wiji Thukul.

bukalapak.com

Judul           :      1. Bokis, Kisah Gelap Dunia Seleb
                          2. Bokis, Potret Para Pesohor, Dari yang Getir Sampai yang Kotor
Pengarang    :       Maman Suherman
Penerbit      :       Kepustakaan Populer Gramedia
Tahun Terbit :       2012 

Buku ini adalah salah satu buku temuan di aplikasi Ipusnas yang paling asyik. Haha, saya memang lagi keranjingan banget baca buku di Ipusnas. Terdiri dari dua seri, buku berjudul Bokis ini mengupas tuntas sisi hitam di balik gemerlap panggung dunia hiburan, uououo.

Jadi artis itu memang enak banget dah, kaya, terkenal pula. Tentu hal ini menjadi semacam trending yang membuat ngiler banyak orang. Namun, sudah seperti dugaan banyak orang pula, dunia selebriti memang berat, dan tak sekedar melulu soal bakat. Perlu banyak pengorbanan untuk bisa tampil di layar kaca, mulai dari penggadaian harta benda bahkan harga diri.

Buku ini ditulis dari sisi seorang jurnalis. Terdiri dari banyak contoh kasus yang sedikit banyak akan membuat kita, rakyat jelata, akan berpkir ulang mengenai hasrat untuk menjadi artis. 

Ada satu kisah yang benar benar menempel dalam ingatan saya. Si penulis ceritanya sedang meliput kasus perceraian seorang artis terkenal. Peceraian artis memang menjadi bahan apik untuk ditulis seorang jurnalis, namun mencari beritanya mesti melewati banyak rintangan termasuk caci-maki narasumbernya. 

Lewat telepon, si bos dari kantor sudah teriak-teriak menuntut untuk mendapatkan liputannya, namun yang ia dapat hanyalah omelan panjang dari ibu narasumber.

Hujan mulai mengguyuri pundak lelah sang penulis. Waktu itu ,ia masih bertahan di rumah narasumber, tepatnya di luar pintu pagarnya.  Berharap bisa mendapatkan ruang untuk berteduh dari hujan, ia kembali memanggil ibu narasumber lewat pintu pagarnya,

Daaan, adegan ini yang saya suka, si ibu narasumber keluar rumah dan kembali mengomel, sambil berkata begini, "Tolong ya mas, pagar anak saya ini terbuat dari stainless steel, kalau mas pegang pakai tangan mas nanti jadi karatan." Jderr.

Sang penulis terdiam, ia memutuskan unuk pulang dalam hujan. Air matanya mengalir dalam diam bersama rintik hujan yang jatuh di wajah lelahnya. Aih, saya rasanya jadi ikut sedih saat membaca bagian ini. Terasa sekali, bahwa selama menjadi jurnalis, peristiwa ini adalah salah satu tamparan kejam yang masih ia ingat sampai sekarang.

Selain itu, banyak juga kasus lain yang tentu menarik untuk diketahui. Mulai dari usaha sampingan artis untuk menciptakan gosip supaya pihak klien terdongkrak namanya sampai usaha sampingan seperti menjajakan diri. 

Yah, saya suka sekali dengan gaya bahasa buku ini yang santai. Sang penulis berhasil membawa kita dengan  nyaman sampai ke ujung cerita tanpa merasa kebosanan. 

Selamat membaca bu-ibuk.




Minggu, 04 Maret 2018

NHW 6: Belajar Menjadi Manager Keluarga Handal

Maret 04, 2018 0 Comments
Tiba saatnya untuk menyambut NHW 6. Hiks, rasanya ilmu manajemen memang tidak bisa dianggap sepele sama sekali. Bagaimana bisa menjadi manajemen keluarga kalau manajemen diri saja masih berantakan begini.

Yap, semoga setelah ini bisa menyusun prioritas dengan tepat, kemudian menyediakan timeline kegiatan yang berfaedah demi terwujudnya pribadi dan kualitas diri yang lebih baik.

pixabay.com


Tuliskan 3 aktivitas yang paling penting, dan 3 aktivitas yang paling tidak penting.

3 Aktivitas Penting
Belajar tentang ilmu menulis (bloggig dll)
Mengurus rumah tangga
Memperdalam aktivitas keagamaan
3 aktivitas tidak penting
Nonton drama korea
Scrolling down medsos
Tidur siang terlalu lama



Waktu anda selama ini habis untuk kegiatan yang mana?

Berimbang saja sih. Kalau malam memang banyak di kegiatan mencari ilmu menulis sambil buka medsos, kalau siang memang intens mengurus keluarga dan diselipi oleh kegiatan keagamaan.

Jadikan 3 aktivitas penting menjadi aktivitas dinamis sehari-hari untuk memperbanyak jam terbang peran hidup anda, tengok NHW sebelumnya ya, agar selaras.
Kemudian kumpulkan aktivitas rutin menjadi satu waktu, berikan “kandang waktu”, dan patuhi cut off time ( misal anda sudah menuliskan bahwa bersih-bersih rumah itu dari jam 05.00-06.00, maka patuhi waktu tersebut
Jangan ijinkan agenda yang tidak terencana memenuhi jadwal waktu harian anda
Setelah tahap di atas selesai anda tentukan. Buatlah jadwal harian yang paling mudah anda kerjakan. (Contoh kalau saya membuat jadwal rutin saya masukkan di subuh-jam 07.00 – jadwal dinamis ( memperbanyak jam terbang dari jam 7 pagi- 7 malam, setelah jam 7 malam kembali ke aktivitas rutin yang belum selesai, sehingga muncul program 7 to 7
Amati selama satu minggu pertama, apakah terlaksana dengan baik? Kalau tidak segera revisi, kalau baik, lanjutkan sampai dengan 3 bulan.


Time Line Rencana Kegiatan
05.00 - 06.00 : Ibadah dan berjalan pagi dengan keluarga
07.00 - 09.00 : Mengurusi Aza (mandi, makan) dan menyiapkan sarapan utnuk suami.
09.00 - 11.00 : Bermain bersama Aza
11.00 - 12.00 : Menyusui Aza untuk tidur part 1. Beberes rumah.
12.00 - 13.00 : Ibadah, menyuapi Aza.
13.00 - 14.00 : Bermain part 2.
14.00 - 15.30: Aza tidur part 2. Blogwalking untuk cari ilmu baru atau cari inspirasi
15.30 - 17.00 : Mengurusi Aza (mandi dan makan).
17.00 - 18.30 : Ibadah dan persiapan makan malam.
18.30 - 20.00 : Aza bermain bersama Suami. Gadget time
20.00 : Aza tidur. Mulai mengeksekusi ide menulis.
21.00: Mengobrol bersama suami.
22.00 :Tidur

(khusus untuk Senin-Rabu, Insya Allah jam 08.00 sampai 09.00 saya mengikuti kegiatan keagamaan, jadi Aza dititip ke Neneknya selama 1 jam)

Yap, sekian tugas NHW 6 kali ini.
Semoga bermanfaat dan menjadi aksi nyata. Sayonara bunda bunda pembelajar.

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates