Sabtu, 30 September 2017

Sabar Tidak Berteman dengan Keputusasaan

September 30, 2017 0 Comments
http://www.biayaumroh.net/ibadah-haji-dan-umroh/sai/
Ada satu artikel yang saya sudah lupa sumbernya pernah menyebutkan bahwa Allah tidak pernah menyuruh kita untuk berpusing ria saat berhadapan dengan masalah, Allah hanya menyuruh kita sabar dan sholat. Sebenarnya sabar tidak pas jika digabungkan dengan kata "hanya". Karena sabar susahnya melebihi tes CPNS namun terlihat gampang, segampang anak kuliahan titip absen sama temannya. Sabar tanpa berbuat sesuatu pun menurut saya itu bukan sabar, tapi berputus asa. Contoh sabar yang sebenarnya dicontohkan dengan sangat manis oleh ibunda siti Hajar dan bisa kita terus kenang melalui ibadah Sa'i. 

Seperti yang sudah kita semua ketahui, Sai adalah rangkaian ibadah haji dan umrah, yang dilakukan dengan berlari-lari kecil di antara bukit Safa dan Marwah. Nabi Ibrahim mendapat perintah Allah swt untuk meninggalkan Ibunda Siti Hajar dan anaknya Ismail di bukit tandus yang sangat sepi. Tanpa bertanya dan tanpa ragu,baik Nabi Ibrahim dan istrinya tidak sedkitipun merasa ditinggalkan oleh Tuhannya. Dalam keadaan bersusah payah, Ibunda Siti Hajar mulai mengkhawatirkan keadaan anaknya yang kehausan berlari lari kecil di antara dua bukit untuk mencari bantuan. Itu teladan yang luar biasa sekali lo, kesabaran tidak berteman dengan keputusasaan. Tidak pernah. 

Ibu Ibu : Kesatria Jalanan

September 30, 2017 0 Comments
https://ru.pinterest.com/pin/673780794220677744/?lp=true
Wah, kalau bawa topik tentang Ibu sih pasti melow ni ujung-ujungnya. Satu kalimat yang saya mengerti pasca melahirkan : tidak ada anak yang bisa membalas jasa orang tuanya. Dulu, waktu masih muda dan masih single saya seringkali jengkel pada ibu ibu yang naik motor di pasar. Rating ke kanan belok ke kiri, nyalip kendaraan seenaknya sendiri, dan sekali lagi berkat merasakan kenikmatan melahirkan saya memaklumi semua itu. 

Semua meme yang mengolok ngolok ibu ibu sebagai kesatria jalanan memang ada benarnya. Kadang kala seorang ibu yang pulang kerja, khawatir dengan anaknya yang sendirian di rumah mungkin seringkali lupa pada keselamatan dirinya dan orang lain dalam berkendara , yah itu yang sering saya tanamkan dalam pikiran kalau ada ibu ibu yang ratingnya suka salah alamat. Jadi, kalau saya salah rating juga sudah sah dan dibolehkan dong ya, saya kan sudah ibu ibu, hihi.


Kembali lagi pada hakekat beragama yang selalu menuntut diri kita untuk selalu berbuat lebih baik setiap harinya, termasuk dalam berkendara. Ibu-ibu termasuk saya pun ibu ibu, tentu harus terus memperbaiki etika, norma, dan tata cara berkendara yang baik agar senantiasa tidak dijadikan meme eh maksudnya agar senantiasa menjaga keselamatan orang lain dan diri sendiri. Sehingga tidak ada lagi hal hal seperti ibu ibu yang menampar petugas polisi lalu lintas, bukankah seharusnya kita ibu ibu adalah mahluk paling perasa dan mahluk paling memiliki kasih sayang bukan ?

Jumat, 29 September 2017

Pertanyaan yang Menggalaukan

September 29, 2017 0 Comments



Hasil gambar untuk pertanyaan galau nikah

Hari ini saya baru saja menjenguk teman lama yang sedang sakit aneh. Semua cek medis sudah dilakukan dan hasilnya normal, namun badannya terus saja merasakan sakit. Jadi, diboyonglah teman saya itu ke rumah orang tuanya. Setelah melewati sesi pijat pijat dan rukyah rukyah pula, dia lumayan bisa diajak ngobrol. 

Pada awalnya, saat masuk kamar teman Saya itu,  aura seram langsung terpancar : teman saya yang sedang menatap kosong pada jendela kamarnya dan ibu ibu pengajian sedang membacakan al fatihah padanya. Tapi ternyata setelah tinggal saya dan dia berdua, dia masih normal seperti dulu, masih garing seperti biasa, hihi. Dia tetap asyik curhat dan terus menerus mengeluhkan tentang dirinya yang terus menerus ditanya tentang hal yang sama : kapan menikah. Mungkin kegalauan ini yang menjadi akar tersembunyi dari sakit anehnya. 


Saya hanya memasang senyum simpul karena ingat satu quotes : Couples see happy singles, singles see happy couple. Jadi, siapa yang bahagia sebenarnya ? Yang dekat dengan rasa syukur. Aih, menulisnya sangat gampang, prakteknya susah sekali. Berikut ada satu puisi sarkasme buatan saya yang mungkin bisa dijadikan bahan renungan sambil momong anak. 

yang bernama indah itu hanya rumput tetangga
bukan suami nan pengertian di samping diri
bukan anak lucu yang terus membuntuti

yang bernama indah itu hanya rumput tetangga
bukan nasi hari ini
bukan pula piknik dini hari

huah, 
yang bernama indah memang hanya rumput tetangga
selalu hijau
walau tak pernah disiram

wahai rumput tetangga
berkenankah kau untuk angkat kaki dari jiwa ini ?

Kamis, 28 September 2017

Visit Samarinda

September 28, 2017 0 Comments
http://kaltim.prokal.co/read/news
Samarinda, tenar dengan nama kota tepian, adalah kota kecil di pinggir sungai. Kalau bicara kekhasan sih, rasanya ini lah salah satu yang bisa dibanggakan sebagai orang Samarinda, selain Borneo FC-nya (klub sepak bola Samarinda) ranking 9 di Liga 1 Gojek Traveloka. Saat masih kecil, saya tidak pernah menyadari keindahan kota pinggir sungai ini, rasanya biasa saja. Tapi, setelah saya merantau ke kota-kota dan provinsi provinsi lain, rasanya tidak ada kota yang seindah dan seantik kota tepian tempat kelahiran saya. Ada quotes lokal yang terkanal seantero Kalimantan Timur "Kalau sudah minum air sungai Mahakam dipastikan akan balik kembali ke bumi Kalimatan Timur". Hahaha, bagi yang penasaran silahkan mampir ke sini dan cicipi magisnya air sungai Mahakam.

Tepian Sungai Mahakam adalah tempat tongkrongan yang murah meriah dan beken buat anak muda sampai anak tua . Dulu, tempat ini adalah markas dan pusatnya maksiat dan kejahatan. Namun atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan keuletan Bapak Bapak Satpol PP, tempat ini menjadi tempat yang ramah bahkan untuk kumpul keluarga di malam Minggu. Kalau siang terik memanggang para pengemudi yang sedang berperang dengan kemacetan, pemandangan sungai menjadi penyegaran tersendiri. Saat malam pemandangan sungai yang gelap gulita akan menjadi peneduh di antara terangnya gerobak gerobak penjual yang menjajakan jajan sepanjang jalan. Yah, asyik sekali lah menikmati malam minggu di sini sambil menonton kemacetan kota, haha.
www.wikipedia.com

Yang menjadi pusat perhatian di tongkrongan tepian Mahakam adalah air mancur yang ada patung pesutnya. Pesut adalah hewan primadona Sungai Mahakam. Konon katanya waktu Sungai Mahakm masih jernih (mungkin saat era orde baru), pesutnya dapat terlihat dengan mudah meloncat-loncat di sungai pinggir kota ini. Tapi kalau sekarang sih harus berpuas diri hanya dengan melihat patung air mancurnya saja. Oh iya, buat yang tidak tahu, pesut adalah mamalia air tawar.


Satu lagi yang harus dibahas yakni makanan khas. Samarinda memiliki masyarakat yang sangat majemuk, jadi kadang makanan khasnya tidak terlalu mencolok. Saya pun hanya tahu satu jenis saja  makanan khas Samarinda yaitu Amplang. Amplang sejenis kerupuk ikan, yah pokoknya enak banget lah buat cemil cemil sambil momong anak. 

Rabu, 27 September 2017

Hanya Mimpi

September 27, 2017 0 Comments
Agrinex Expo 2012
Isu mengenai sarjana pertanian banyak yang tidak menjadi petani sempat merebak beberapa minggu yang lalu. Saya pun termasuk sarjana pertanian yang tidak mejadi petani, hihi malu rasanya. Padahal dulu mimpi saya adalah membuat kebun stroberi untuk ibu saya. Setelah lulus kuliah saya malah jadi buruh berdasi (baca: karyawan) dan melupakan mimpi indah itu pelan pelan. Sering saya buka facebook teman teman masa kuliah saya dulu. Beberapa ada yang mengupload hasil panen yang sangat sangat sangat sangat menggoda untuk diminta, hehe. Buat saya mimpi jadi petani adalah mimpi yang masih saya perjuangkan sampai sekarang.

Bapak petani yang sebenarnya pun pasti juga bermimpi. Seandainya hasil panen mereka dibeli dengan layak, maka tak perlu lah itu mendemo demo ke istana negara segala, mending ke kebun. Seandainya panen mereka dibeli dengan layak, tidak akan terjadi tanaman siap panen yang dilalaikan begitu saja lantaran harga yang sedang menurun tajam. Seandainya panen mereka dibeli dengan layak, maka buang saja itu impor impor yang hanya menghidupi cukong cukong yang tidak saya tahu namanya. Pedihnya, konsumen tidak ikut merasakan "murahnya"  harga komoditas yang dibeli dari petani.


Lantas , siapa yang merasakan untungnya? Saya pun tidak tahu namanya.   

Senin, 25 September 2017

On Time Everytime

September 25, 2017 0 Comments
Dulu, sewaktu saya masih bekerja di perusahaan HTI (Hutan Tanaman Industri) salah satu budaya kerja yang diperkenalkan adalah budaya kaizen, istilah inggrisnya continous improvment. Salah satu artikel yang pernah saya baca menyebutkan bahwa budaya tepat waktu di jepang dimulai sejak zaman pasca perang dunia dimana Jepang mengalami kekalahan besar. Justru karena itu, Jepang bangkit dan memiliki budaya baik dengan etos kerja yang luar biasa seperti sekarang. 

https://pixabay.com/p-756868/?no_redirect

Keterlambatan kereta api di Indonesia adalah hal lumrah bukan? Tapi tidak di negeri sakura ini. Ketika hal ini benar benar terjadi sleuruh pegawai kereta api bukan hanya akan mengumumkan permintaan maaf lewat pengeras suara, tapi mereka akan meminta maaf kepada setiap penumpang, saya ulangi, ke setiap penumpang. Mereka juga akan memberikan surat keterangan keterlambatan kereta api kepada setiap penumpang agar mereka tidak disalahkan atas keterlambatan yang mereka alami. 


Hmmm, amazing banget ya, kapan kita seperti itu ?

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates