Rabu, 14 Februari 2018

# Jalan-Jalan

Yuk, Berpiknik Ria di Perpustakaan Daerah

Baca Buku

Punya hobi baca untuk seorang emak-emak memang rada susah. Jangankan baca buku, punya waktu untuk bisa mandi tepat waktu aja sudah merupakan anugerah tersendiri yang patut disyukuri, betul kan ibu-ibu?
Tapi ah, apalah arti mandi tepat waktu jika dibandingkan senyum manis bayi mungil nan lucu. 

Jadi, sudah sekitar 5 tahun saya tidak memperbarui keanggotaan di perpustakaan daerah. Tinggal di ibukota propinsi Kalimantan Timur jelas membawa banyak manfaat bagi saya, salah satunya adalah dapat menikmati perpustaakaan propinsi tiga lantai, dimana lantai 3 adalah lantai yang penuh dengan novel gratis, uwuwuwuw. 

Namun, memiliki seorang bayi 9 bulan bukanlah hal mudah untuk memutuskan untuk kembali menggeluti kembali hobi ke perpu. Pikiran-pikiran seperti apa boleh ke perpus bawa bayi, apa boleh sambil gendong dede bayi, memilih milih buku di antara rak yang berjejer rapi, dan sampai pikiran bahwa saya akan kena marah petugas perpus karena dede bayi menangis mendadak.

Pada suatu hari yang cerah dan bosan, saya nekat untuk ke sana bersama mas suami. Mas suami pun sudah bersedia menjaga dedek bayi selama saya memilih buku. 

Dan ternyata, perpustakaan yang sudah lima tahun tak saya kunjungi itu sudah berubah banyak Mulai dari fasilitasnya yang makin kece, wifi makin kenceng, dan yang paling penting buat emak-emak adalah ruang menyusui dan ruang baca anak. Wow banget lah.

Ruang baca anak yang terbilang sangat nyaman, full ac, full permainan dan bahkan ada komputer untuk menyalakan kaset pendidikan. Wow banget kuadrat lah. Jadi, si manis Azzahra dan mas suami akhirnya menongkrong ria di dalam ruang baca anak dan emak melanggeng cantik ke lantai 3 untuk kembali berjumpa dengan Agatha Christie dan kawan-kawan lama.

Bayi Azzahra dan bapaknya pun tidak sekedar menongkrong tanpa guna. Berada di ruang yang penuh dengan warna-warni kursi membuat bayi Aza riang gembira. Apalagi ada anak kecil lain yang juga sedang bermain dengan buku, ia makin senang berada di sana.

Bapaknya yang iseng, walapun tahu bayi 9 bulan jelas tak tahu apa itu buku, malah mengambilkan buku cerita nabi. Bayi Aza yang sedang membuka buku berhasil dipotret oleh bapake. Ckck, gaya bayi 9 bulan udah kaya mahasiswi lagi skripsian aja sih. Gemessssh.




Selain kami, ada juga seorang bapak yang sedang mengajari anaknya membaca di dalam ruangan tersebut. Ada juga seorang ibu yang sedang selonjoran dan anaknya sedang melompat-lompat di antara rak buku. Ahh, pemandangan yang indah banget, mendadak pengen bayi Aza cepetan besar terus belajar baca sama emaknya di sini.

Perjalanan ke perpusda membawa banyak manfaat. Selain emak yang kegirangan karena bisa berjumpa kembali dengan buku favoritnya, anak pun juga bisa diajari untuk mencintai buku. Karena membaca sebenarnya bukanlah sekedar hobi, ia adalah kebutuhan, seperti makan dan minum. Yuk, ajak buah hati sesekali berpikinik di perpustakaan.

#kelasmenulisceritaanak #kelasMCA

1 komentar:

  1. Wah, mbak tinggal di Kalimantan Timur ya! Jadi penasaran kayak gimana daerah di Kalimantan :). Oiya sepertinya Perpusda di Indonesia emang mengalami peningkatan yaa, saya baru-baru ini pindah ke Serang, terus lihat perpustakaan daerahnya udah bagus, bikin kartunya langsung jadi kayak di Perpusnas :D. Seneng ngeliatnya!

    BalasHapus

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates