Minggu, 11 Februari 2018

# Curhat # Institut Ibu Profesional

NHW 3: Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Tugas NHW yang ketiga ini cukup spesial, melihat antusiasme ibu ibu di grup wassap yang sanggup dengan kecepatan kilat menyelesaikan tantangan. Bisa tebak tugas macam apa yang bisa menggairahkan ibu ibu untuk segera mengerjakan tugas dengan kecepatan kilat? Yap, make a love letter, hahaha.


pixabay.com



Materi ketiga: Membangun Peradaban dari Dalam Rumah

Materi ketiga kali ini ialah menekanan pentingnya keluarga yang merupakan pondasi moral dari sebuah peradaban bangsa. Dengan menyadari potensi diri dan anggota keluarga, kita dapat memaksimalkan dan membawa misi kebaikan yang dapat bermanfaat untuk keluarga dan masyarakat.

Sebelum kita menyadari adanya potensi diri pada diri dan anggota keluarga, ada baiknya untuk kembali menggali masa lalu. Adakah luka pada masa kecil kita lantaran pengasuhan orang tua yang cukup keras? Kalau ada, sudah saatnya untuk memaafkan masa lalu itu dan memperbaiki diri agar kesalahan pengasuhan itu tidak diteruskan ke anak kita.

Untuk yang sudah menikah, di materi ketiga ini kita diajak kembali untuk jatuh cinta lagi pada suami. Ahh, memang kadang kala rasa penat dapat menjadi sangat kejam, menjelma pelan menjadi sebuah pembenaran atas tingkah laku yang tak senonoh, bahkan pada teman hidup kita sendiri.

Saya pun merasakannya, apalagi di waktu sudah punya dedek bayi yang menguras waktu. Sekedar untuk mandi dan makan saja harus terburu-buru, apalagi waktu untuk jatuh cinta lagi pada suami, jelas mana ada, hahahaha. Dari alasan itulah kemungkinan tugas ini dibuat, untuk kembali mengingat alasan kita memilih mas suami.

Untuk yang sudah menjadi single parent pun tetap harus menuliskan surat cinta versinya sendiri. Kita kembali diminta mengenang alasan baik dan kualitas utama pada mantan suami, sehingga ditakdirkan menjadi ayah bagi anak-anak kita.

Yap, kira-kira begitulah gamabaran besar materi ketiga kali ini. Mari cap cus saja untuk mulai menulis surat cinta pada mas suami.





Tugas NHW 3

1. Surat Cinta untuk Mas Suami

Emm, ternyata nulis surat cinta untuk diposting sebagai tugas jauh lebih sulit. Pengen nulis romantis tapi takut kena sensor Internet Positif, eeeaaa haha.



Respon suami setelah baca surat cinta saya:  bagus sambil senyum-senyum. 

saya : kok cuman gitu mas komennya?
Suami : Yah, memangnya mau dikomenin apa lagi?
Saya : Yah, sudahlah.

2. Potensi Anak
Berhubung anak saya baru 8 bulan, jadi saya rasanya penilaian tentang potensi belum bisa dilakukan secara maksimal.

3.  Potensi Diri 

Kegemaran saya adalah membaca dan menulis. Jadi kemungkinan besar potensi saya ada di bidang itu. Suami saya cukup menggemari dunia desain grafis. Awal menikah dulu sempat mewacakan bikin komik dan saya yang bikin plot ceritanya. Semoga suatu saat nanti benar-benar bisa terwujud.

4. Lingkungan

Lingkungan yang saya tempati cukup kondusif untuk perkembangan diri saya. Banyak komunitas keagamaan ibu ibu yang potensial dan bermanfaat untuk diikuti. Untuk sementara ini saya hanya sekedar mengikuti dan belum benar-benar terjun ke dalam gelut komunitas itu. 

Sekian tugas NHW 3 kali ini, semoga terus menjadi cambuk pengingat untuk terus maju menggali potensi diri semaksimal mungkin. 

Salam ibu profesional.









2 komentar:

  1. Masya Allah, bergetar saya membacanya. Para suami memang terkesan "kalem" saat mendengar atau membaca curahan isi istrinya tapi sebenarnya di hatinya bahagia.

    Semoga Allah selalu mencurahkan sakinah, mawaddah dan warahmah untuk keluarga kita. Allohuma Aamiin.

    BalasHapus
    Balasan
    1. amin. amkasi mbak feli, mbak fasilitator yang baik sekali .

      Hapus

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates