Selasa, 14 November 2017

# Curhat # Motivasi

Definisi Rejeki yang Perlu Kembali Kita Cermati

Banyak, mungkin termasuk saya yang sering mengeluhkan, katanya rejeki akan bertambah setelah menikah, namun ternyata kok begini?

Rutinitas rumah tangga memang seringkali membutakan diri dari segala nikmat yang sudah dianugerahkan kepada fisik dan nurani kita. Acapkali rejeki identik dengan uang atau materi. Yah, memang sih uang tidak dibawa mati, tapi hidup akan terasa mati tanpa uang. 

Popok anak belinya pakai uang, MPASI yah pasti butuh uang, bahkan sampai paket untuk update blog malam ini pun dibeli pakai uang. Jadi, jangan berani bilang wanita itu materialistis, we are just realistic, hahaha.

Namun, ada rejeki yang jelas lebih mahal ketimbang itu semua, yakni perasaan tentram di dada. Bukan berarti tanpa berusaha mencari uang kemudian berusaha merasa tentram lihat bini sama anak terlantar, no it's not what i meant.

Maksud saya, merasa tentram dengan apapun ketentuan takdir. Setelah lelakh melakukan usaha semkasimal mungkin, perasaan tentram ini kan menjadi kado. "Ah, yang penting saya udah berusaha. Besok akan saya usahakan lagi" 


Mahal lo untuk memiliki jiwa yang tentram namun tetap pantang menyerah.

Percuma rasanya kaya, tapi terus menerus dikejar KPK. Atau berada dalam kekurangan lantas menggunakan alasan kekurangannya untuk mermapas hak orang lain. Tapi yang pasti enak mah yang kaya hati dan kaya asli dan kaya amal solehahnya. 


pixabay.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates