Rabu, 24 Oktober 2018

# Curhat # Institut Ibu Profesional

Aliran Rasa Kelas Bunda Sayang: Melatih Kemandirian Anak

Melatih Kemandirian

Assalamuaikum,

Dear emak emak pembelajar yang saya sayangi, izinkan saya mengutip puisi Kahlil Gibran di sesi curhat perihal Kemandirian Anak kali ini :

Anak adalah kehidupan
Mereka sekadar lahir melaluimu
Tapi bukan berasal darimu
Walaupun bersamamu tapi bukan milikmu

Curahkan kasih sayang tapi bukan memaksakan pikiranmu
Karena mereka dikaruniai pikirannya sendiri


Berikan rumah untuk raganya, tapi tidak untuk jiwanya,
Karena jiwanya milik masa mendatang
Yang tak bisa kau datangi
Bahkan dalam mimpi sekalipun

Waktu pertama kali membaca puisi ini di grup Kelas Bunsay, rasanya mak, mbrebes mili saya (istilah Jawa untuk meneteskan air mata). Rasanya seperti tidak siap untuk menghadapi fakta bahwa orang tua memang hanyalah media perantara layaknya petugas training. Ketika peserta sudah lulus, petugas training kembali ditemani sepi.

Hihi, saya malah mewek duluan. Padahal tema ini sangatlah penting untuk dibahas. Perihal kemandirian anak tentu adalah bekal wajib yang mesti diberikan orang tua pada buah hatinya. Cinta sebagai orang tua, semestinya memang menjadikan anak sosok yang kuat dan pribadi yang tangguh, terlepas ada atau dengan ketiadaan kita di sisinya. 

Ini motivasi awal saya untuk membenarkan pendidikan kemandirian sedini mungkin: agar ia senantiasa  tangguh, terlepas ada atau dengan ketiadaan kita di sisinya.  

Awal Perjalanan Latihan Kemandirian

Awalnya saya cukup kaget mengetahui bahwa latihan kemandirian bisa dimulai bahkan saat usia 12 bulan. Rasanya kok masih terlalu bayi ya untuk memulai hal seperti ini, begitu pikir saya waktu itu. Namun, saat negara api puisi di atas menyerang, semuanya berubah.

Saya agak bingung dalam memutuskan skill apa yang kira-kira bisa diterapkan dalam latihan awal kemandirian pada bayi berumur 15 bulan. 

Sampai akhirnya bocil ini memulai aksi GTM dengan melemparkan makanan yang ia tolak. Maka saya memilih latihan 'menolak dengan benar' pada latihan kemandiriannya yang pertama. Saat memulai skill ini, saya sering merasa kecewa. Kok susah sekali sih hanya untuk membiasakan nya untuk menolak dengan tidak melempar barang.

Pertengahan Jalan Latihan Kemandirian


Nah, ternyata proses latihan kemandirian memang erat sekali kaitannya dengan komunikasi produktif yang ada di game level 1. Kalau emaknya masih tak bisa mengkomunikasikan latihan kemandirian anak dengan benar, berarti sayalah yang harus remedial tentang materi komunikasi produktif tempo hari.

Maka saya memulai kembali menyusun komunikasi yang baik pada manusia yang berumur 15 bulan ini. Tak mudah, tapi ini tentu harus dicoba terus. 

Perihal tak mudah yang saya maksud tentu saja saat menahan intonasi nasihat menjadi sedatar mungkin. Haha, saat ini saya sih menulisnya sambil tertawa, tapi waktu TKP-nya itu..... 

Saya selalu membuat teh susu untuk menenangkan diri saat memulai kegiatan menyuapi. Jadi, ketika anak GTM dan mulai lempar makanan, saya minum dulu untuk menelan emosi.


Akhir Perjalanan Latihan Kemandirian

Saya baru sadar bahwa menjadi orang tua berarti siap untuk tidak akan pernah selesai untuk belajar. Tentang latihan kemandirian 'menolak dengan benar' sepertinya memang sudah mulai menunjukkan hasil yang baik.
Beberapa kali ia mulai menolak makanan dengan cara yang lebih patut dibandingkan biasanya.  Aih, senang nya.

Memang ya, memberi tahu tanpa intonasi tinggi ternyata jauh lebih tokcer. Alhamdulillah, satu skill sudah terlewati, masih mengantri ribuan skill lainnya

Pentingnya Kesadaran Orang Tua

Nah ini dia yang menjadi poin utama dari sesi ini: kesadaran orang tuanya. 

Memang akan jauh lebih mudah kalau kita saja yang membantu mereka terus menerus. Pakai sepatu jadi lebih cepat, proses makan jadi lebih rapi, dan tentu saja tak ada mood swing yang naik turun, haha. 

Tapi, anak adalah milik masa depan, masa yang tidak akan bisa kita masuki, bahkan dalam mimpi sekalipun. Jadi, jangan pernah menyerah ya bunda, meski kita merasa lelah.

Semoga bermanfaat, semangat buat latihan kemandirian yang tak akan pernah usai!

#aliranrasa #gamelevel2 #melatihkemandirian #kuliahbunsayiip #institutibuprofesional

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates