Kamis, 23 Juli 2020

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Juli 23, 2020 0 Comments



Dear,

Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali. 

Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan saya yang naik turun selama belajar di bunda cekatan.   

Konsep pelajaran di Bunda Cekatan berbeda dengan Bunda Sayang yang kebanyakan adalah teori. Saya suka teori, jadi jujur saya kurang suka sistem materi di Bunda Cekatan. 

Bunda Cekatan sepenuhnya adalah pengembangan diri yang secara mandiri. Jadi, kita mesti mengevaluasi diri sendiri dan menemukan permata dalam diri. 

Setelah itu, tugas selanjutnya adalah pembinaan dengan sistem tutor sejawat yang merupakan salah satu yang jadi my favorit

Meski.....Ada dramanya juga. Wkwk, mak emak memang harus selalu nge-drama. 

Jadi, kita  mesti jadi mentor dan jadi mentee, sebutan untuk istilah murid. Dan yang namanya mencari murid kan susah-susah gampang, ya. Susahnya dua kali gampangnya sekali-kali. 

Jadi, ya, banyak yang lumayan kesusahan untuk mendapatkan murid, termasuk saya.

Saya sih lumayan bersyukur ya karena nggak mendapatkan murid, wkwk. Berarti beban tugasnya berkurang satu. Tapi ya sedikit sedih juga karena nggak mendapatkan pengalaman sebagai guru. Berarti, saya memang belum mumpuni untuk jadi guru. 

Ya sudahlah ya. Berikut poin-poin pelajaran dalam kelas Bunda cekatan.

Mengenal Diri Sendiri
Dengan bantuan sebuah tabel, kita akan dibantu untuk mengenal passion dalam diri. Sesudah itu, kita akan menulis target penembangan diri dalam sebulan, setahun dan sepuluh tahun. Kurang lebih begitulah, detailnya saya sudah lumayan lupa. 

Berkomunitas
Menggali potensi emang enak nya bareng-bareng komunitas. Kenapa?

Soalnya kalau semangatnya lagi down. bisa cari sumber tenaga baru di teman-teman dalam komunitas. Komunitas juga bisa jadi kritikus sehingga kita bisa tahu kualitas dari karya kita itu sudah ada di level apa.

Nah, di kelas bunda cekatan kita dipaksa untuk berkomunitas sesuai minat, terus ada sesi presentasi gitu di grup IIP nasional. Asyik sih, tapi ya deg-deg ser. 

Tenang, yang presentasi nggak semua, hanya perwakilan kelompok aja kok. Jadi, tetap ada kesempatan untuk santai-santai.

Projek Kelompok
Untuk terakhir, ada semacam tugas kelompok yang mesti diselesaikan satu grup domisili. Karena tugas saya disini hanya menyetorkan foto, jadi ya, saya lumayan santai di sesi ini.

Sesi yang paling saya sukai tentunya di bagian berkomunitasnya. Saya mendapatkan mentor yang warbiasa, seorang pendiri Tapis Blogger Lampung, yang bahkan bisa mendapatkan uang bulanan yang lumayan tiap bulannya dari nge-blog. Duh, saya iri.

Dari beliau lah saya tahu bahwa perjalanan untuk bisa menghasilkan dari ngeblog memang panjang, berliku, dan butuh waktu. Saya merasa punya teman, pendamping, dan guru di saat yang sama. 

Sudah ah. 

Katanya setelah lulus kelas Bunda Cekatan kami akan berubah jadi kupu-kupu. Tapi, saya kurang suka kupu-kupu sebenarnya. 

Soalnya, 
perjalanan masih sangat panjang, 

tak terhingga, 
tak akan berhenti, 

sampai nanti menjadi mati.
Lalu abadi, 
seperti pak Sapardi dalam puisi-puisi.  




 Ini dia video mahakarya buatan Mbak Febry Dahyani kebanggaan Samkabar. 

Sekian, saya mau cuci piring dulu.


Kamis, 09 Juli 2020

3 Permainan Daily Life yang Asyik bersama Buah Hati

Juli 09, 2020 0 Comments
ide permainan sederhana bersama anak

Permainan daily life pertama kali saya dengar dari teman Kelas Bunda Sayang di Institut Ibu Profesional yang berkecimpung dalam bidang ilmu Montessori. Intinya mah, ini adalah jenis permainan yang menitikberatkan pada pelatihan skill rutinitas sehari-hari alias skill kehidupan.

Apa sih maksud dari melatih skill kehidupan?

Skill Kehidupan yang saya maksud di sini adalah kemampuan bocah untuk bisa mengisi kehidupan dengan kegiatan yang bisa dibilang cukup berfaedah, salah satunya adalah berolahraga. 

Lah, emang penting ya mengajari anak untuk berolahraga? Menurut saya ini cukup penting. Soalnya, saya sendiri terbilang nggak gitu suka olahraga, tapi berusaha suka dengan melakukan kegiatan jalan pagi bareng keluarga ke taman kota, lalu ujung-ujungnya jajan bubur. 

Meskipun, tujuan utamanya untuk berolahraga gagal tercapai, tapi ada goal lain yang secara tak langsung bisa didapat, yakni mengajarkan anak untuk bisa bersenang-senang dengan hal yang sederhana: bermain di taman, kena hangat sinar matahari, jajan bubur. 

Saya ingin sekali anak saya bisa menikmati kehidupannya dengan cara-cara yang mudah dan tersedia gratis di muka bumi. Nggak melulu mesti ke mal untuk bahagia, nggak melulu harus belanja supaya bisa senang, dan nggak melulu harus mahal untuk bisa gembira. Harapannya sih begitu. Supaya buah hati nggak ngikutin jejak emaknya yang kalau ngambek pengenya dibelikan skin care, wkwk.

So, inilah tiga kegiatan permainan skill kehidupan yang saya lakukan bersama buah hati.


Main di Taman Kota

Hiks, sejak pandemi, saya sekeluarga sudah tak pernah lagi berkunjung ke taman kota ini. Foto ini diambil kurang lebih sekitar tahun lalu, ketika ia masih berumur dua tahun. 


permainan anak sederhana jalan bersama di taman kota


Kami membeli gelembung lalu akhirnya bermain tiup gelembung hingga siang hari. Semoga nanti pandeminya udahan, jadi kami bisa main tiup gelembung lagi tanpa harus pakai masker.   


Main Masak-masakan

Hal kedua yang paling sering dilakukan buah hati ketika sudah siang hari adalah main masak-masakan. Biasanya ia memetik bunga di depan rumah lalu ia akan menguleknya sampai jadi halus.

Setelah semua siap, ia akan memindahkan masakannya itu ke dalam mangkuk plastik dan menyajikannya pada saya. 

“Makan, bunda. Ini gado-gado. Hati-hati pedas. Jangan lupa bayar.” Tentu saja dengan nada cadel yang menggemaskan.


permainan sederhana melatih skill anak masak-memasak


Di dalam foto ini adalah kegiatan masak masakan ketika ia sedang berkunjung ke rumah sepupunya. Ia makin menggila, bukan hanya bunga, ia juga memungut batu dan kerikil untuk dimasak jadi sayur. Sayur swag.


Main Mewarnai

Suami saya cukup berbakat di bidang gambar-menggambar dan anak saya setidaknya sedikit menunjukkan rasa excited ketika sedang berhadapan dengan kertas gambar dan pewarna. 

Saya sering membuatkan semacam coloring pages dan ia akan mewarnainya dengan antusias.

Jika dihitung, ia bisa melakukan kegiatan mewarnai ini dengan rentang waktu antara 10-15 menit, dengan fokus, sampai ada satu gambar yang selesai. JIka ditemani, ia bisa melakukannya lebih lama lagi.

Perkembangan skill mewarnainya juga berkembang pesat. Waktu pertama kali mewarnai ia tak punya konsep tentang perbedaan warna, juga tak mengerti adanya batas daerah dalam gambar. 

Makin ke sini, ia makin ahli, bahkan bisa memutuskan warna yang berbeda pada anggota badan, seperti mata dan mulut. Ini adalah salah satu karya bocil tanpa campur tangan saya sama sekali. Untuk anak umuran tiga tahun, saya merasa hasilnya ini lumayan. 


permainan sederhana mewarnai bersama anak
Ini adalah hasil karya saya, mamak-mamak 28 tahun sambil goreng tempe.

permainan sederhana mewarnai bersama anak
Ini hasil mewarnai bocah tiga tahun yang tekun dan giat.

Dengan permainan daily life begini, saya berharap saat sudah lima tahun ia bisa masak sendiri, cuci baju sendiri, bangun pagi sendiri, jadi mamaknya bisa ongkang-ongnkang kaki sambil nonton drama korea. Wehehehe.


Sekian, permainan daily life yang sering saya laukukan. Saya mau lanjut cuci piring dulu.

Selasa, 07 Juli 2020

Jurnal 7 Bunda Cekatan Kupu-Kupu

Juli 07, 2020 0 Comments
Dear mak emak

Belakangan ini saya sakit, jadinya nggak sempat  untuk editing template tugas jurnal ke tujuh ini.

Jadi, minggu ini kita akan melakukan selebrasi atas kemajuan mentoring selama tujuh minggu. Karena saya hanya punya mentor dan tidak punya mentee, maka tuga kali ini cukup mudah, saya hanya perlu menuliskan surat cinta saya pada mentor dan balasan surat cinta dari beliau.

Btw, saya memilih belajar blogging dengan mentor mbak Naqiyyah Syam, founder tapis Blogger dari Lampung. Keren kan, mbak mentor saya.

Komentar dari mbak Naqiyah kepada saya

Aku terharu dengan perkembangan belajar Mbk Rian, rajin melaporkan prosesnya dengan mentor. Progresnya kelihatan dan semangat belajar blognya berjalan baik.

Untuk terus memahami google Adsense insya Allah perlahan ya mbk karena aku juga belum fokus ke Adsense sementara ini lebih nyaman jadi blogger mereview produk dan jasa.


Surat dari saya untuk mbak Naqi

Untuk mbak naqi tersayang. 

Terima kasih sekali atas kesediaan mbak sebagai mentor kami.

Saya merasa jadi memiliki teman, tempat bertanya, dan sahabat yang bisa menjadi semangat untuk berkarya.

Kadang hambatan menulis justru datang dari dalam diri sendiri, yang menginginkan pamrih yang segera datang, padahal kemampuan belum tinggi. 

Begitu rasa pamrihnya melanda, saya kembali melirik teman-teman di komunitas, yang tetap semangat berkarya  untuk kepuasan diri sendiri.

Mbak naqi dan teman-teman adalah api untuk saya tetap berkarya.

Dan inilah kupu-kupu saya.


institut ibu profesional jurnal kupu kupu 7
sumber: www.freepik.com
Kenapa kupu-kupunya warna-warni?

Karena tiap orang memiliki karya yang berbeda-beda. Setiap karya adalah tumpahan rasa dari masing-masing jiwa dengan hobi dan kepribadian yang tak sama.


Rasanya, saya belum pantas untuk jadi kupu-kupu. Rasanya, saya masih menjadi ulat yang belajar untuk bisa terbang. 

Rasa syukur yang saya ingin sampaikan kepada Sang Pencipta sebenarnya adalah perasaan untuk terus penasaran, perasaan untuk terus memiliki keinginan belajar, yang tak kunjung pupus meski sudah tua begini. Sehingga, saya bisa terus menikmati hidup tanpa perlu merasa iri dengan gemerlap kehidupan orang lain. 

Buat saya IIP adalah pengingat diri, bahwa karya sejatinya adalah untuk diri sendiri, kepuasan batiniah. Jadi, meskipun karya masih jelek dan awut-awutan, ada semacam penghargaan yang bentuknya kasat mata, dari diri sendiri ke diri sendiri. Tapi, tentunya, kita tidak boleh melupakan hakikat belajar yakni terus maju dan melangkah ke depan.



Senin, 29 Juni 2020

Jurnal IIP Bunda Cekatan Kupu-Kupu 6

Juni 29, 2020 0 Comments
Dear mak.

Pagi ini saya semestinya lari pagi. Tapi terkendala jurnal IIP kupu-kupu 6 yang belum rampung.

Yak. pada sesi ini saya sedang mengembangkan penggunaan tools google analytics dan adsense. Sepertinya ada yang salah dengan cara saya mengkopi html nya. Selalu saja gagal. Saya mesti konsultasi dengan teman-teman di KLIP (Komunitas Literasi Ibu Profesional), sepertinya. 


Berikut Jurnal 6.



jurnal institut ibu profesional bunda cekatan

jurnal institut ibu profesional bunda cekatan
Saya menikmati perjalanan menulis sebagai bentuk pencarian diri, petualangan, dan healing therapy. Sudah, saya mau jogging dulu biar sehat dan nggak sakit maag.


Sabtu, 16 November 2019

Grow Happy Day Out in Samarinda by Lactogrow

November 16, 2019 0 Comments
Seminar Parenting Grow Happy Day Out


Tanggal sepuluh kemarin, saya baru saja menghadiri acara seminar parenting gratis dari susu Lactogrow dan Hotel Horizon Samarinda.

Awalnya saya rada skeptis, paling ini mah banyak promosinya aja, kontennya kurang. Tapi ternyata gak banget.

Promosi sih pasti tetap ada, (ya iyalah, namanya juga bisnis), tapi konten yang dibawa juga oke banget. Ada dua topik utama dalam acara ini, yakni nutrisi dan psikis buah hati, yang tentunya dibawakan dengan sangat asyik oleh narasumber dan bertabur hadiah. Huhuhu, senangnya.

Isi Materi

Seminar Parenting oleh dokter Hendra


Acara ini mengusung dua tema utama, yakni "Mendukung Anak Tumbuh Bahagia dari Dalam" dan "How to Raise a Grow Happy Kid".

Pembahasan yang pertama adalah tentang pemberian nutrisi yang tepat bagi buah hati yang dibawakan oleh dr. Hendra. Beliau menekankan pentingnya pemberian nutrisi yang tepat sesuai kebutuhan di seribu hari pertama kehidupan anak. 

Kapan sih seribu hari kehidupan itu dimulai? 

Tepatnya saat proses mengandung, anak sudah harus mendapat perhatian tentang nutrisi yang tepat guna. Selain itu, kondisi psikis juga sangat berpengaruh terhadap tumbuh kembang bayi di dalam rahim. So, tumbuh kembang anak memang bukan hanya tentang nutrisi tapi juga tentang cinta kasih.

Selain nutrisi dan cinta kasih, stimulan menjadi hal lainnya yang juga penting untuk diberikan kepada buah hati. Stimulan umumnya diberikan dalam bentuk permainan yang sesuai dengan usia anak.

Poin penting terakhir adalah istirahat. Malam hari adalah waktu istirahat yang paling baik bagi buah hati. Hormon pertumbuhan pada saat tidur malam melimpah ruah sampai tumpah-tumpah pada jam sebelas malam sampai jam empat pagi. So, menjaga rutinitas tidur yang baik adalah sebuah keharusan untuk memaksimalkan pertumbuhan anak.

Pembahasan selanjutnya berbau promosi tetapi tetap mengandung konten yang oke. 

Nutrisi yang juga perlu mendapatkan perhatian dari orang tua adalah probiotik. Anak-anak rentan mendapatkan penyakit pencernaan seperti diare, muntah-muntah, dan konstipasi.

Probiotik sebagai kuman baik yang menyehatkan areal pencernaan, dapat meminimalisir penyakit seperti ini. Dengan pencernaan yang sehat, maka anak dapat tumbuh dengan baik. 

Ada kan quotes terkenalnya di iklan, "Happy tummy, grow happy". Jadi, jangan lupa minum susu Lactogrow ya. 

Next. Materi kedua.

Setelah materi pertama membahas tuntas tentang nutrisi buah hati, selanjutnya materi yang dibahas adalah seputar psikologis.

Nah, kalau udah bahas beginian, semua emak-emak pasti langsung semangat. Soalnya, momen begini ini, kita bisa bertanya sekaligus curhat tentang kelakuan ajaib buah hati yang kadang bikin gerigitan.

Materi ini dibawakan oleh ibu Meyritha Trifina.

Beliau menekankan bahwasannya melatih anak untuk bisa berbahagia itu sangatlah penting. Bagaimana caranya? Dengan memberikan waktu yang berkualitas untuk anak. Bermain bersama dengan menghadirkan diri secara utuh tanpa gangguan seperti HP.

Anak-anak yang cenderung mudah cemas, mudah mengelaurkan emosi negatif, perlu diperhatikan lebih kanjut karena ini merupakan gejala awal anak mengalami depresi. Faktor depresi pada anak bisa dipicu berbgai macam kejadian, misalnya pertengkaran orang tua yang terus menerus, kondisi lingkungan di rumah yang tidak kondusif, atau sering diperlakukan dengan tidak baik oleh orang tuanya sendiri.

Pada perkembangannya, anak sangat bergantung pada kondisi psikisnya. Untuk mengoptimalkan tumbuh kembang anak, sedari hamil, ibu sudah harus terus-menerus memberikan afirmasi positif.

Orang dewasa yang tidak memiliki kemampuan spasial, cenderung memiliki hippocampus, salah satu bagian otak yang berfungsi menyimpan memori, lebih kecil ketimbang yang lain. Pertumbuhan hippocampus itu sendiri merupakan salah satu hasil bagian yang sangat bergantung dari kondisi psikis anak, bahkan sejak dalam kandungan.

Anak yang tumbuh dengan bahagia, biasanya memiliki tiga ciri berikut; bisa bersosialisasi, memiliki problem solving yang bagus, serta memiliki tanggung jawab.

Stimulasi yang baik diberikan dengan cara bermain. Anak-anak paling suka bermain permainan fisik bersama orang tuanya, seperti berlari, main sembuyian, atau main lompat tali.

Sebenarnya yang paling menyenangkan dari materi kedua ini adalah pembawaan narasumber yang ceria banget. Beliau membuat susana hidup sehingga emak-emak yang ikut mendengarkan di sana jadi terbawa suasana. Bahkan yang ada yang meneteskan air mata ketika ibu Mey menceritakan sebuah kasus yang dialami salah satu kliennya.

Jadi begini ceritanya, salah satu mahasiswa Ibu Mey menderita fobia yang cukup unik, yakni takut dengan kerupuk. Rupanya, setelah diterlisik lebih jauh, ketika kecil, orang tua si mahasiswa ini seringkali memukul kerupuk ketika marah.

So, hal yang dianggap simple oleh orang tua ternyata bisa meninggalkan luka mendalam buat anak.    

Konten Acara Lainnya



Event Grow Happy Day Out Samarinda
Add caption

Setelah materi selesai dibagikan, acara selanjutnya adalah nge-game berhadiah. Emak-emak yang hadir ditugaskan untuk membuat kelompok yang terdiri dari lima orang. Selanjutnya, dengan menggunakan plastisin yang sudah disiapkan, tiap kelompok disuruh membaut miniatur makanan yang memiliki gizi seimbang.

Kelompok saya yang Alhamdulillah tidak menang membuat makanan seperti di foto. Meski gak menang, rasanya saya tetap senang. Dapat ilmu yang kece, makanan enak, kue dan kopi melimpah, dapat teman baru, bahkan sampai sempat bermain plastisin bersama-sama. 

Selasa, 30 April 2019

Menulis Novel Dalam Sebulan

April 30, 2019 0 Comments


Dear Mak emak

Bukan April kemarin saya mengikuti kompetisi menulis novel dalam sebulan yang diadakan Storial.co.

Banyak hal yang terungkap dalam diri saya selama proses penulisan maraton ini, salah satunya adalah ternyata menulis novel itu mudah, hahaha. ASAL, tiap pegang hape ga buka medsos atau ngeyoutube atau nonton Drakor di Viu.

Berikut beberapa hal yang saya temukan dalam perjalanan mengerjakan draf tulisan tiga puluh ribu kata dalam sebulan.

Pentingnya kerangka dan alur cerita

Langkah pertama ketika mengikuti kompetisi ini ialah menulis kerangka cerita dari awal sampai ending. Jadi, dari awal saya sudah tahu apa konflik yang ingin disampaikan dan bagaimana ending yang saya inginkan.

Tapi, realita memang sering tak sebagus ekpekstasi. Dan perjalanannya pun tak bisa semulus kerangka cerita, wkwk. Ada beberapa bagian yang terpaksa harus mengalami perubahan (walaupun tak signifikan), tergantung dari mood saya menulis.

Ketika menulis bagian konflik, saya membuat banyak perubahan dalam alur kejadiannya. Yang awalnya saya buat sedemikian rumit, kemudian saya pangkas agar lebih ringkas. Saya menyadari di pertengahan jalan bahwa konflik yang saya usung berasa kaya sinetron Indonesia, too much problem.

Selama menulis buku ini, saya juga nyambil baca buku Haruki Murakami 1Q84. Saya banyak belajar dari buku ini cara membuat deskripsi dengan detail. Saya sebenarnya agak kesal sekaligus kagum. Bagaimana bisa sebuah buku yang isinya lima ratus halaman, tapi tidak memberikan solusi atas konflik yang sudah disampaikan. Pemaparan yang sangat detail tapi tetap menarik mengenai tokoh-tokohnya membuat saya sangat menikmati lima ratus halaman tanpa merasa lelah.

Buat saya, kerangka cerita juga berfungsi sebagai lampu jalanan ketika sedang mengalami kebuntuan menulis. Kerangka cerita adalah peta perjalanan. Dengan peta yang jelas, saya jadi tahu harus pergi ke mana. 

PUEBI (Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia)

Ini dia musuh sejati penulis amatir macam saya ini. Hanya untuk memutuskan mau memilih kata 'kemana' atau 'ke mana' saja menghabiskan tiga puluh menit sendiri. Setelah itu efek sampinganya adalah pusing yang berujung dengan mogok nulis cuman gegara mikiran dipisah atau digabung.

Tapi, berkat Uda Ivan Lanin dan twitternya, saya banyak tertolong. Tinggal ketik pertanyaan di gugel, ditambahkan dengan kata ivan lanin, tratatata, problem solved.

Encok tangan

Sebelumnya, saya hanya menulis  setidaknya 10-15 artikel per bulan. Itu artinya saya hanya merangkai sekitar 8-15 ribu kata saja per bulan. Sedangkan untuk membuat cerita ini saya membutuhkan minimal tiga puluh ribu kata, yang artinya saya butuh dua-tiga kali lipat usaha yang dibutuhkan dari sebelumnya.

Buat butiran jasjus macam saya ini, jelas ini adalah tantangan baru yang terlihat melelahkan. Untuk pertama kalinya dalam hidup, saya merasakan encok tangan. Dari kepalan sampai jemari tangan berasa kebas. Sekadar untuk mengupil saja rasanya berat sekali. Saya bangga sekali sudah pernah merasakan pegal begini untuk pertama kalinya.

Tamak

Ini dia penyakit hati yang membaut semangat menulis saya sempat merosot tajam. Motivasi menulis novel ini hanya bertujuan untuk menyelesaikannya sampai akhir. Agar saya setidaknya punya riwayat pernah menyelesaikan sebuah novel.

Tapi, dalam perjalanannya cerita saya ini dibaca sampai seribu kali. Hati saya membumbung tinggi, dan saya ingin lebih.

Saya mulai membaca karya lain dan mulai membanding-bandingkan. Benar-benar tipikal amatiran ya begini ini, gak fokus. Wkwk. Tapi untung saja saya segera bisa kembali ke laptop dan kembali menulis.

Saya terus mengatakan dalam hati bahwa seribu views itu bukanlah apa apa. Karena lima ratus kalinya adalah views dari diri sendiri yang sedang melakukan self-editing.

Bahan renungan diri

Selama menulis maraton, saya jadi tersadar akan sesuatu hal yang penting yaitu betapa susahnya menyampaikan gagasan dengan bahasa yang apik. Saya sering banget mengeluh tentang karya amatir di app Wattpadd. Jelek lah, narasinya gak oke lah, konfliknya kurang menggigitlah.

Setelah saya bukan lagi konsumen, melainkan ikut-ikutan jadi produsen, saya jadi bisa menghargai semua jenis tulisan, apapun genrenya, bagaimana pun bentuknya. Setidaknya saya sudah tahu, bahwa ada begitu banyak riset, lelah, encok tangan yang mereka sudah lalui demi rangkaian kata-kata yang tersedia gratis.

Perayaan di depan garis finish

Ini dia yang menarik. Saya sudah menyelesaikan cerita ini dari sejak tanggal dua puluh lima. Tetapi publish cerita ending baru di tanggal dia puluh sembilan. Alasannya tak lain dan tak bukan ialah saya sedang melakukan perayaan di depan garis finish.

Tepat ketika saya tinggal menyelesaikan satu bab terakhir, saya mengalami kebuntuan lagi. Karena merasa hanya tinggal satu bab lagi saja, saya langsung mengisi kebuntuan dengan nonton anime dan drakor. Dalihnya sih untuk mencari inspirasi.

Untungnya, menjelang tanggal dua puluh delapan saya kembali sadar untuk keep on the track. Kan gak lucu kau saya gagal menyelesaikan hanya karena tidak melakukan langkah terakhir menuju garis finish.

Saya menemukan artikel yang juga membahas penyakit writer's block menjelang ending. Katanya kita memang kerap dilanda penyakit ini menjelang ending, karena merasa sudah menyelesaikan cerita, padahal belum.


***


Saya sangat senang sudah merasakan pengalaman menulis maraton selama sebulan ini. Pengalaman sebagai book review Storial juga banyak membantu saya belajar bagaimana menyusun kata-kata dengan tepat.

Bagaimanapun, karya saya yang ini pastilah berasa kayak limbah. Banyak kata-kata yang tak tepat untuk mendeskripsikan cerita dan konflik yang diusung tidak menggigit (seperti yang selalu saya keluhkan untuk karya orang lain). 

Tapi, saya akan terus berharap bahwa ketika nanti, tiga tahun lagi saya membaca karya perdana ini, saya tertawa dan mungkin merasa jijik. Pertanda saya sudah tak lagi berada di tangga yang sama.

Semangat Mak emak. Keep moving forward!

Jumat, 08 Maret 2019

Budaya Pasar Malam: Ajang Ngejajan Street Food di Samarinda

Maret 08, 2019 0 Comments
Pasar Malam Samarinda Jajan Street Food


Budaya pasar malam dimulai di Samarinda ketika saya kelas empat SD, berarti itu sekitar 20 tahun yang lalu. (Hiks, tolong... saya sudah tua)

Pasar malam di kota Samarinda selalu berpindah dan punya jadwal tersendiri, tergantung daerahnya. Kalau di Loa Bakung, tempat saya tinggal, pasar malam diadakan setiap malam Minggu dan malam Kamis.

Buat saya pasar malam emang Jadi tempat yang asyik lah buat cuci mata. Oh iya, definisi pasar malam di sini hanyalah sekumpulan abang-abang penjaja 'makanan pinggir jalan' loh ya, bukannya pasar malam yang ada wahana permainan seperti di film Upin dan Ipin. Jadi, momen pasar malam cucok banget buat jalan plus cemil-cemil bersama keluarga. 

Yang paling saya suka dari pasar malam ialah melihat euforia masyarakat yang mendadak ceria, menikmati kerumunan orang sembari membeli gado gado atau pentol bakar, dan tentu saja nyambil membakar lemak di badan dengan jalan-jalan santai bersama bocil. (wkwk, alasan terakhir sangat klise)

Contoh wisata street food ala pasar malam yang bisa ditemui di youtube adalah videonya Ria SW, ketika lagi melawat ke Taipei. Ada begitu banyak abang-bang yang bisa dipilih jajananya di sepanjang malam. Nah, kurang lebih begitulah gambaran pasar malam di Samarinda. Tentu saja di sana lebihnya di sini kurang nya, heuheu.

Berikut beberapa jajanan street food favorit saya.

Kentang Tornado

Jajanan Pasar Malam Samarinda Kentang tornado
[dokumen pribadi] Abang penjual kentang tornado di pasar malam daerah  Loa Bakung. Abaikan warna minyak gorengnya ya. 

Ini adalah jajanan yang selalu hits, bahkan Ria SW juga membeli ini dalam video jalan-jalannya di Taipei. Dengan kata lain ini adalah jajanan internasional mak!

Dengan harga 5 ribu, saya rasa dari segi ukuran dan rasa sudah sangat mantaaps lah.
Jajanan kentang tornado ini juga termasuk legendaris dan selalu ada di setiap pasar malam maupun tongkrongan di tepian Sungai Mahakam. Mungkin karena rasanya yang gurih-gurih, bermicin dan enak, maka jajanan ini termasuk rasa yang disukai semua manusia bumi datar maupun bulat.

Pentol Bakar

Jajanan Pasar Malam Pentol Bakar
[dokumen pribadi] Abang pentol yang sedang sibuk bakar-bakar.

Wah, ini salah satu jajanan aci yang uenaaak banget menurut saya. Tapi level enaknya juga tergantung sama abang yang jualan loh. Ada beberapa babang yang rasa pentolnya bisa maknyus banget, tapi ada beberapa yang cuman berasa tepung doang. Yah, ibarat jodoh, pentol bakar juga harus dipilih-pilih.

Bingka Kentang

Jajanan Pasar Malam Bingka Kentang
[dokumen pribadi] Abang bingka kentang yang gaul banget.

Ini dia jajannya khas asli Banjarmasin yang bisa dicicip di Samarinda. Mungkin ini pengaruh dari banyaknya penduduk Kaltim yang juga berasal dari suku Banjar. Abang-abang penjual bingka di foto atas adalah satu-satunya penjual bingka yang antriannya puaaaanjaaang.


Agak berbeda dari penjual bingka yang biasa, beliau ini memasak bingkanya on the spot. Jadi, ini adalah kali pertama saya mencicip bingka dalam keadaan panas.

Soal rasa jangan ditanya kali yak. Dalam keadaan dingin aja bingka kentang bisa terasa begitu manssstap, apalagi kalau fresh from the oven. Kemantapan yang kuadrat.

Et, tapi bingka kentang itu sama aja kaya pentol bakar. Cita rasanya amat tergantung dari abang yang membuat.

Sekian cerita soal jajanan pasar malam dari saya. Cerita nostalgia soal pasar malam ketika SD ialah ketika saya harus membeli topi gegara rambut yang tidak sengaja terpotong terlalu pendek, sampai bisa berdiri macam anak lelaki. Heuheu, saya malu banget waktu itu. 

Saya memilih topi warna merah seharga 10 ribu, yang sekarang sudah entah ada di mana. 

Jadi, kalau emak-emak di rumah suka jajanan street food apa? 

Cari Blog Ini

Aliran Rasa Bunda Cekatan 2020

Dear, Kali ini saya membuat aliran saya dengan telat. Sayang sekali.  Tapi saya tetap ingin membuatnya sebagai selebrasi perjuangan...

Follow Us @soratemplates